Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Bisnis Penerbangan Diprediksi Pulih dalam Setahun Mendatang

Insi Nantika Jelita
12/5/2021 15:30
Bisnis Penerbangan Diprediksi Pulih dalam Setahun Mendatang
Sejumlah pesawat berada di apron dan landasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.(Antara)

LEMBAGA pemeringkat Moody's Investors Service merevisi prospek industri penerbangan global menjadi positif dari negatif. Industri tersebut diprediksi pulih dalam waktu 12-18 bulan ke depan.

Perkiraan itu terlepas dari rekor tingkat infeksi covid-19 harian di India. Berikut, pembatasan perjalanan sejumlah negara dari dan ke India. Pun, kebijakan penguncian wilayah yang sedang berlangsung di beberapa negara.

"Kami berharap peningkatan vaksinasi covid-19 akan menurunkan tingkat pembatasan negara. Serta, meningkatkan permintaan perjalanan udara selama 12 hingga 18 bulan ke depan," ujar Moody's Senior Vice President Jonathan Root, Rabu (12/5).

Baca juga: Australia Berencana Tutup Perbatasan Hingga Akhir 2022

Pemulihan kuat dalam bisnis penerbangan juga tecermin dari permintaan perjalanan domestik di Amerika Serikat (AS), yang dimulai pada Maret ini. Saat musim panas, kapasitas domestik yang dioperasikan delapan maskapai penerbangan AS yang memperoleh pemeringkatan dari Moody's, yakni mencapai 80%. 

Adapun jadwal domestik dari beberapa maskapai penerbangan bertarif rendah AS juga diperkirakan melebihi 100% dari periode 2019. "Pemulihan dengan masyarakat bepergian akan meningkatkan permintaan yang luar biasa. Dalam hal ini, untuk terbang mengunjungi teman dan kerabat, serta liburan," papar Jonathan.

Baca juga: Penumpang Pesawat Turun, Kapolri: Tetap Waspadai Arus Balik

Di satu sisi, Moody's menilai adanya tingkat infeksi yang tinggi di beberapa negara Eropa dan terbatasanya ketersediaan vaksin covid-19. Kondisi itu menahan lonjakan permintaan penerbangan di kawasan Eropa.

Moody's memperkirakan industri mengalami kerugian operasi dan margin operasi negatif di banyak negara pada tahun ini. Namun, dalam hal perjalanan udara domestik, Tiongkok, AS dan Australia dinilai bisa memimpin pemulihan industri penerbangan ke depan.(Business Standard/OL-11)

 

 

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya