Headline

Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.

Fokus

Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.

27% Warga Nekat Mudik, Mayoritas Pilih Kendaraan Pribadi

Insi Nantika Jelita
06/5/2021 14:20
27% Warga Nekat Mudik, Mayoritas Pilih Kendaraan Pribadi
Polisi memeriksa kendaraan warga di perbatasan Cianjur dan Bogor, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Kamis (6/5).(Antara/Yulius Satria Wijaya.)

SEBANYAK 27,1% masyarakat dilaporkan tetap nekat pulang kampung di periode larangan mudik dari 6 hingga 17 Mei. Hal ini berdasarkan hasil survei Rekode Research Center (RRC), lembaga survei publik independen.

Survei ini dilakukan dalam rentang waktu 26 April-5 Mei 2021 yang melibatkan 1.200 responden di 34 provinsi. Metode survei dengan melakukan wawancara telepon yang memanfaatkan database responden dari RRC dan margin error 2,9%.

"Ada 27,1% warga yang akan mudik meskipun telah ada larangan. Namun mayoritas yakni 66,3% memilih tidak jadi mudik," ujar Project Manager Rekode Research Center Lisdiana Putri dalam rilis survei yang diterima wartawan, Kamis (6/5).

Dari hasil survei itu juga dilaporkan, sebagian besar warga yang nekat melakukan mudik akan menggunakan moda transportasi kendaraan pribadi seperti mobil dengan presentase 30,9%, lalu sepeda motor dengan 25,3%, kemudian ada yang memilih naik pesawat terbang sebanyak 15%, dan sisanya naik kereta api, bus, kapal laut, dan travel.

 

Lisdiana mengungkapkan, dari hasil survei pihaknya, diketahui pekerjaan responden yang ingin nekat mudik sebagian besar dari kalangan pelajar atau mahasiswa dengan 35,2%, lalu diikuti karyawan swasta dengan 32,6% disusul dari wiraswasta, ibu rumah tangga, dan lainnya.

Menurut survei RRC juga sebanyak 76,6% responden menganggap tidak yakin bahwa kebijakan larangan mudik akan efektif diikuti masyarakat untuk tidak mudik dan 53,1% responden juga tidak yakin larangan mudik itu akan diikuti dengan penegakan aturan di lapangan. Secara umum, 54,6% responden menyatakan tidak setuju dengan kebijakan pelarangan mudik dan dan 44% responden menyatakan setuju.

RRC, lanjut Lisdiana, merekomendasikan agar pemerintah pusat dan daerah mengantisipasi 27,1% warga yang masih nekat mudik itu dengan pengawasan yang ketat di titik penyekatan. "Harus mengantisipasi potensi penyebaran covid-19 akibat pergerakan warga yang nekat mudik di tengah masuknya varian baru covid-19 dari Afrika, India," tandasnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya