Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PERGERAKAN Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang cenderung dalam tekanan sejak awal pekan sejalan dengan ekspektasi perlambatan ekonomi di kuartal I. Pengetatan aktivitas masih memberikan tekanan pada perputaran ekonomi.
"Menjelang rilis data manufacturing PMI dan inflasi pada pekan depan, pelaku pasar mulai berhitung dan mengantisipasi adanya risiko pertumbuhan yang berada di bawah ekspektasi," kata Associate director of research and invesment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Jumat (26/3).
Berdasarkan konsenus yang dihimpun oleh Trading Economics, PMI Manufaktur Maret tumbuh menjadi 52 dari sebelumnya 50,9. Naiknya produktivitas pabrik dinilai menjadi penopang pertumbuhan industri manufaktur.
Inflasi diproyeksi tumbuh menjadi 1,6% YoY dari sebelumnya 1,38%. Di lain sisi Bank Indonesia juga menyampaikan pandangannya. Bank Indonesia memperkirakan adanya kenaikan inflasi pada bulan Maret 2021. Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu III Maret 2021, inflasi diperkirakan naik sebesar 0,09% (mom). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Maret 2021 secara tahun kalender sebesar 0,45% (ytd) dan secara tahunan sebesar 1,37% (yoy).
baca juga: Sentimen Positif Pasar AS, IHSG Melanjutkan Penguatan
Kontributor Inflasi Maret 2021 sampai dengan minggu ketiga yaitu komoditas cabai rawit sebesar 0,04% (mom), bawang merah sebesar 0,03% (mom), ikan mas dan tomat masing-masing sebesar 0,01% (mom). Sementara itu, masih ada komoditas yang mengalami penurunan harga sehingga memberi andil pada deflasi, seperti cabai merah dan emas perhiasan yang masing-masing turun tipis 0,03% (mom). (OL-3)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, dibuka melemah 4,73 poin atau 0,07% ke posisi 7.103,06.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 17 Juni 2025, dibuka menguat 6,04 poin atau 0,08% ke level 7.161,89.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Selasa 17 Juni 2025, dibuka menguat 56,50 poin atau 0,79% ke posisi 7.174,09.
Eskalasi konflik Israel vs Iran berpotensi mengoreksi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 12 Juni 2925, dibuka melemah 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.211,85.
PENURUNAN tajam peringkat daya saing Indonesia dalam laporan IMD World Competitiveness Ranking 2025 tidak lepas dari merosotnya efisiensi pemerintah dan efisiensi bisnis.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Situasi global yang masih dan kian tak menentu patut diwaspadai. Perkembangan dari ekonomi dunia dan konflik Timur Tengah Iran vs Israel dinilai dapat memberi dampak ke perekonomian Indonesia.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) kembali mencatatkan defisit sebesar Rp21 triliun, setara 0,09% dari Produk Domestik Bruto (PDB) hingga akhir Mei 2025.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, masyarakat dan pelaku usaha diprediksi akan menghadapi berbagai tantangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved