Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
INVESTASI berbasis Environmental, Social and Good Governance (ESG) semakin diminati investor. Perusahaan sumber daya alam terdiversifikasi dan terintegrasi PT Barito Pacific pun menyatakan komitmennya untuk meningkatkan dukungan di internal perusahaan terkait pengembangan energi hijau.
Presiden Direktur PT Barito Pacific Agus Salim mengatakan, minat investasi hijau sudah terlihat beberapa tahun lalu. Dari dua kali penerbitan surat utang hijau (green bonds) milik anak usaha Barito di bidang penyedia energi, yakni Star Energy pun selalu mendapat sambutan posititif dari investor hingga mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) serta dilirik institusi besar.
Untuk diketahui, penerbitan green bond Star Energy Geothermal Salak dan Star Energy Geothermal Darajat II mendapat respons positif pasar. Permintaan green bond senilai US$ 1,11 miliar tersebut mengalami oversubscribed sebanyak 3,5 kali. Respons tersebut dapat menunjukkan investor mendukung sektor energi yang lebih ramah lingkungan.
“Investor dari segi EUM 5 tahun terakhir ini 5 kali lipat, growthnya cukup besar,” kata Agus Salim dalam sesi Indonesia Data and Economic Conference (IDE) 2021 bertajuk “The Momentum to Encourage Green Energy Investment”, Kamis (25/3).
Seiring besarnya potensi investasi hijau, Barito Pacific pun secara internal berkomitmen mendukung bisnis ramah lingkungan, meskipun disadari ada dari beberapa industri yang beroperasi di bawah grup tidak bisa sepenuhnya menerapkan prinsip berkelanjutan. Contohnya perusahaan petrokimia milik anak usaha, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk.
Baca juga : Kemampuan Bulog Serap Panen Petani Dipertanyakan
Menurutnya, prinsipal perusahaan memiliki pemikiran sangat sederhana: apa yang dilakukan apakah berdampak lebih bagus untuk lingkungan. Salah satu cara mengukurnya dengan melakukan penghitungan efisiensi karbon di dalam grup internal.
“Chandra asri memiliki emisi 2,5 juta to per tahun untuk fase 1 dan fase 2. Di lain sisi, Star Energy bisa memproduksi hingga 5 juta kredit. Ke depan, perusahaan merencanakan Chandra Asri dapat membeli karbon kredit Star Energy, dengan tujuan agar Barito Pacific bisa mencapai carbon neutral,” katanya.
Adapun keuntungan yang didapat dari anak usaha yang memperdagangan karbon harus digunakan untuk berkekpansi dan berinevestasi di sektor hijau yang lain. Perusahaan juga tengah mempertimbangkan untuk membeli kredit karbon dari luar apabila milik Star Energy habis dalam satu hingga dua tahun mendatang.
Strategi lain yang ingin dicapai Barito Pacific dalam bisnisnya dan komitmennya mendukung masalah lingkungan ialah dengan mendorong hadirnya mobil listrik (electric vehicle). Dengan lahirnya era mobil listrik, dia berharap impor bahan bakar minyak (BBM) menurun dan bisa mendorong serapan produk plastik dalam negeri. (RO/OL-7)
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
Seluruh sumber energi untuk menghasilkan hidrogen masih berkaitan dengan bawah permukaan bumi .Geofisika menjadi salah satu disiplin ilmu yang dapat mengidentifikasinya.
PERUSAHAAN tambang Mitrabara Adiperdana memperluas kegiatan usaha di bidang energi baru terbarukan, industri agro, infrastruktur, dan jasa pertambangan.
Selain fasilitas perpajakan, APBN juga dialokasikan ke berbagai kementerian/lembaga untuk mendukung aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.
Indonesia dan Swiss berkomitmen untuk terus mempererat kerja sama dalam pengembangan energi bersih melalui PLTA berkelanjutan.
Partisipasi di Indo Defence memberikan platform bagi perusahaan-perusahaan Australia yang inovatif untuk menunjukkan kemampuan mereka.
Ajang ini tidak hanya menjadi ajang perayaan, tetapi juga ruang refleksi dan penguatan visi-misi perusahaan ke masa depan.
BELANJA modal atau capital expenditure (capex) PT Sillomaritime Perdana Tbk (SHIP) pada tahun ini mencapai US$150 juta. Capex ini untuk penambahan armada kapal.
Direktur PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT) Simon Hendiawan menyampaikan laporan kepemilikan saham di perseroan untuk memenuhi ketentuan Pasal 2 POJK Nomor 4/POJK.04/2024.
Perusahaan holding teknologi WGSH dan Venture Capital merampungkan proses akuisisi secara menyeluruh perusahaan perumahan PT Lereng Lembah Madu yang mengusung brand LandLogic.
PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) merealisasikan produksi batu bara sebesar 103,34% dari target tahunan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved