Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
WAKIL Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengungkapkan, penciptaan rasa aman di tengah pandemi tidak hanya melalui program vaksinasi. Menurutnya, banyak aspek yang perlu diperhatikan pemerintah dalam rangka memulihkan perekonomian nasional.
"Masalah terbesar pemulihan ekonomi kita saat ini adalah kontraksi demand pasar nasional yang pemulihannya lama, bahkan disinyalir pemulihan kontraksinya akan lebih lama dibanding pemulihan kontraksi demand di pasar global," tuturnya saat dihubungi, Selasa (9/3).
Permintaan yang mengalami pertumbuhan negatif, kata Shinta, terjadi lantaran individu maupun pelaku usaha merasa tidak memiliki keyakinan dan keberanian untuk melakukan aktivitas ekonomi.
Keyakinan dan keberanian itu diartikan dalam konteks kepastian keberlangsungan kegiatan usaha, stabilitas pertumbuhan pendapatan hingga soal kesehatan. Itu semua muncul lantaran pandemi di Tanah Air belum terkendali. Pada akhirnya, hal tersebut membentuk perilaku pasar terhadap kegiatan ekonomi.
Shinta bilang, vaksinasi memang salah satu instrumen penting untuk menciptakan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Hanya, itu bukan satu-satunya instrumen yang dapat menunjang pemulihan ekonomi.
"Harus ditunjang instrumen lain, antara lain pengendalian pandemi yang efektif sesegera mungkin, normalisasi penuh terhadap kegiatan ekonomi, peningkatan kinerja ekonomi produktif, penciptaan lapangan kerja, khususnya untuk mengembalikan pekerjaan dan penghasilan kepada pekerja-pekerja yang terdampak covid," imbuh Shinta.
Baca juga : Tak Gulirkan Subsidi Gaji, Pemerintah Dorong Sektor Produktif
"Ini perlu effort lebih dr sekedar vaksinasi. Perlu jaminan kepastian dan kemudahan berusaha, perlu promosi untuk menarik investasi-investasi yang bisa menciptakan lapangan kerja baru, perlu pemberdayaan kepada pekerja-pekerja dan UMKM yang tertekan sepanjang pandemi agar bisa adjust dengan tuntutan ekonomi yang baru," sambungnya.
Dengan begitu rasa aman dapat muncul di masyarakat secara komperehensif. Bila rasa aman tersebut telah tercipta, Shinta meyakini ekonomi Indonesia dapat segera pulih, bahkan melesat dibandingkan sebelum terjadinya pandemi.
Senada, ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai, vaksinasi memang salah satu instrumen penting untuk mengungkit ekonomi nasional. Tapi, aspek kesehatan untuk memastikan rasa aman menjadi hal yang sama krusialnya.
"Hal ini juga tentu harus dibarengi dengan kebijakan komplementer yaitu kebijakan yang bisa menujukkan bahwa kasus covid-19 ini mengalami penurunan yang konsisten," jelasnya.
Sebab, meski vaksin berpotensi memunculkan rasa aman di tengah masyarakat, itu tidak akan berdampak signifikan bila kasus positif covid juga mengalami peningkatan. Hal itu akan menunda gairah masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonominya.
"Oleh karena itu, dalam konteks mendorong rasa aman untuk kegiatan atau aktivitas perekonomian, maka proses vaksinasi harus dibarengi dengan resep lama, yaitu meningkatkan kapasitas test, test dan isolasi yang lebih agresif, dan tentu mendorong masyarkat luas agar lebih aktif dalam menerapkan protokol kesehatan," pungkas Yusuf. (OL-7)
Saat ibunya diimunisasi maka zat antibodi-nya akan bisa masuk melalui plasenta dan saluran tali pusar ke si bayi
Masalah stunting di Indonesia belum kunjung reda. Namun, infeksi tersembunyi seperti Respiratory Syncytial Virus (RSV) ternyata bisa memicu lahirnya bayi stunting.
Hepatitis B merupakan infeksi virus yang menyerang hati dan dapat bersifat akut maupun kronis.
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
Vaksin HPV yang selama ini dikenal sebagai perlindungan utama terhadap kanker serviks pada perempuan, kini direkomendasikan juga untuk anak laki-lak
Akses layanan imunisasi yang terbatas, pasokan vaksin yang terganggu, konflik, situasi kemanusiaan yang sulit menjadi faktot bayi belum diimunisasi.
Pengurus IDI, Iqbal Mochtar menilai bahwa kekhawatiran masyarakat terhadap vaksin berbasis Messenger Ribonucleic Acid (mRNA) untuk covid-19 merupakan hal yang wajar.
Menteri Kesahatan AS Robert F. Kennedy Jr. membuat gebrakan besar dengan mencabut kontrak dan membatalkan pendanaan proyek vaksin berbasis teknologi mRNA, termasuk untuk covid-19.
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Pemakaian masker, khususnya di tengah kerumunan mungkin dapat dijadikan kebiasaan yang diajarkan kepada anak-anak.
Perusahaan ini fokus menggunakan teknologi vaksin berdasarkan mRNA pada Desember 2020, vaksin COVID-19 produksi mendapatkan izin penggunaan darurat di amerika serikat.
MEDIAINDONESIA.COM 20 Mei 2025 menurunkan berita berjudul ‘Covid-19 Merebak di Singapura dan Hong Kong, Masyarakat Diminta Waspada’.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved