Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Vaksinasi belum Cukup Ciptakan Rasa Aman Aktivitas Ekonomi

M. Ilham Ramadhan Avisena
09/3/2021 19:59
Vaksinasi belum Cukup Ciptakan Rasa Aman Aktivitas Ekonomi
Vaksinasi Covid-19 pada pedagang pasar wisata di Pekanbaru, Riau(Antara/Rony MUharman)

WAKIL Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani mengungkapkan, penciptaan rasa aman di tengah pandemi tidak hanya melalui program vaksinasi. Menurutnya, banyak aspek yang perlu diperhatikan pemerintah dalam rangka memulihkan perekonomian nasional.

"Masalah terbesar pemulihan ekonomi kita saat ini adalah kontraksi demand pasar nasional yang pemulihannya lama, bahkan disinyalir pemulihan kontraksinya akan lebih lama dibanding pemulihan kontraksi demand di pasar global," tuturnya saat dihubungi, Selasa (9/3).

Permintaan yang mengalami pertumbuhan negatif, kata Shinta, terjadi lantaran individu maupun pelaku usaha merasa tidak memiliki keyakinan dan keberanian untuk melakukan aktivitas ekonomi. 

Keyakinan dan keberanian itu diartikan dalam konteks kepastian keberlangsungan kegiatan usaha, stabilitas pertumbuhan pendapatan hingga soal kesehatan. Itu semua muncul lantaran pandemi di Tanah Air belum terkendali. Pada akhirnya, hal tersebut membentuk perilaku pasar terhadap kegiatan ekonomi. 

Shinta bilang, vaksinasi memang salah satu instrumen penting untuk menciptakan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Hanya, itu bukan satu-satunya instrumen yang dapat menunjang pemulihan ekonomi.

"Harus ditunjang instrumen lain, antara lain pengendalian pandemi yang efektif sesegera mungkin, normalisasi penuh terhadap kegiatan ekonomi, peningkatan kinerja ekonomi produktif, penciptaan lapangan kerja, khususnya untuk mengembalikan pekerjaan dan penghasilan kepada pekerja-pekerja yang terdampak covid," imbuh Shinta.

Baca juga : Tak Gulirkan Subsidi Gaji, Pemerintah Dorong Sektor Produktif

"Ini perlu effort lebih dr sekedar vaksinasi. Perlu jaminan kepastian dan kemudahan berusaha, perlu promosi untuk menarik investasi-investasi yang bisa menciptakan lapangan kerja baru, perlu pemberdayaan kepada pekerja-pekerja dan UMKM yang tertekan sepanjang pandemi agar bisa adjust dengan tuntutan ekonomi yang baru," sambungnya.

Dengan begitu rasa aman dapat muncul di masyarakat secara komperehensif. Bila rasa aman tersebut telah tercipta, Shinta meyakini ekonomi Indonesia dapat segera pulih, bahkan melesat dibandingkan sebelum terjadinya pandemi.

Senada, ekonom dari Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai, vaksinasi memang salah satu instrumen penting untuk mengungkit ekonomi nasional. Tapi, aspek kesehatan untuk memastikan rasa aman menjadi hal yang sama krusialnya.

"Hal ini juga tentu harus dibarengi dengan kebijakan komplementer yaitu kebijakan yang bisa menujukkan bahwa kasus covid-19 ini mengalami penurunan yang konsisten," jelasnya.

Sebab, meski vaksin berpotensi memunculkan rasa aman di tengah masyarakat, itu tidak akan berdampak signifikan bila kasus positif covid juga mengalami peningkatan. Hal itu akan menunda gairah masyarakat untuk melakukan aktivitas ekonominya.

"Oleh karena itu, dalam konteks mendorong rasa aman untuk kegiatan atau aktivitas perekonomian, maka proses vaksinasi harus dibarengi dengan resep lama, yaitu meningkatkan kapasitas test, test dan isolasi yang lebih agresif, dan tentu mendorong masyarkat luas agar lebih aktif dalam menerapkan protokol kesehatan," pungkas Yusuf. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya