Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Impor Beras akan Picu Harga Gabah Anjlok

Mediaindonesia.com
08/3/2021 23:26
Impor Beras akan Picu Harga Gabah Anjlok
Ilustrasi(Dok MI)

RENCANA pemerintah mengimpor beras 1,5 juta ton dikhawatirkan akan berdampak langsung terhadap petani dan pedagang.

Menurut Wakil Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Billy Haryanto harga gabah akan naik 

"Kalau impor terjadi, harga gabah bakal anjlok. Dampaknya petani yang rugi. Bisa mati," kata Billy, Senin (8/3).


Selain diputuskan saat petani domestik memasuki puncak panen raya musim tanam pertama 2020/2021, rencana pemerintah mengimpor beras diputuskan di tengah proyeksi produksi yang lebih tinggi tahun ini. Badan Pusat Statistik (BPS) memproyeksikan, produksi beras sepanjang Januari-April 2021 mencapai 14,54 juta ton, naik 26,84 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada 2020 yang mencapai 11,46 juta ton.

Menurut Billy, langkah pemerintah yang hendak mengimpor beras jutaan ton tak tepat karena di saat stok tengah melimpah. Buktinya, kata dia, harga beras di pasaran di kisaran Rp 7.500-9.500 per kilogram, jauh di bawah harga eceran tertinggi sebesar Rp 12.500. 

Selain itu, Billy menilai pemerintah tidak peka karena mengumumkan rencana impor di saat panen raya. Di Sragen, Jawa Tengah, misalnya, gabah melimpah ruah karena tengah panen.

"Kalau seperti ini harga gabah bisa jatuh. Pemerintah tidak sopan sama petani," tandasnya.

Rencana pemerintah membuka keran impor beras diusulkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto rapat kerja Kementerian Perdagangan 2021, Kamis (4/3).

Airlangga menyebutkan, pemerintah mengupayakan impor beras 500.000 ton untuk cadangan beras pemerintah (CBP) dan 500.000 ton untuk kebutuhan Bulog. Pemerintah melihat pentingnya penyediaan pangan, salah satunya beras, dengan stok 1 juta-1,5 juta ton.

Sementara itu, anggota DPR RI Komisi IV Hermanto menyatakan, anggaran impor itu sebaiknya dioptimalkan untuk pemberdayaan dan pembelian beras-beras petani yang saat ini sedang panen di lokasi-lokasi food estate.

Food estate adalah program nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat sekitar. Sebuah misi bersama untuk menciptakan ketahanan pangan jangka panjang. (Ant/OL-8)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya