Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mengawali perdagangan pekan ini, Senin (8/3) dengan menapaki zona hijau. Berdasarkan pantauan, pada pukul 09.01 WIB, IHSG naik tipis 0,97% atau 60,72 poin ke level 6.319,47.
Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, penguatan IHSG pada perdagangan hari ini disebabkan oleh turunnya Yield US Treasury di akhir pekan dari level tertinggi. Selain itu, faktor lainnya ialah terjadi penambahan dan pengesahan paket stimulus fiskal jumbo AS yang membuat pasar saham menguat di awal pekan ini.
"Tetapi bila Yield US Treasury naik lagi kami kawatir pasar akan kembali terkoreksi. IHSG bergerak dengan support di level 6,245 sampai 6,173 dan resistance di level 6,307 sampai 6,394," kata Hans.
Beberapa sentimen lain yang memengaruhi pergerakan IHSG, lanjut Hans, ialah harga minyak yang mengalami kenaikan akibat keputusan mengejutkan Arab Saudi yang mempertahankan pemotongan sukarela sebesar 1 juta barel per hari hingga April.
Keputusan ini diambil bahkan setelah kenaikan harga minyak dalam dua bulan terakhir didukung oleh program vaksinasi covid-19 di seluruh dunia. Nampaknya harga minyak masih berpotensi naik akibat naiknya permintaan seiring pulihnya ekonomi dunia pasca pandemi covid 19.
"Goldman Sachs bahkan menaikkan perkiraan harga minyak mentah Brent sebesar US$ 5 menjadi US$ 75 per barel pada kuartal II-2021 dan US$ 80 per barel pada kuartal ketiga tahun ini. Sedangkan UBS menaikkan perkiraan Brent menjadi US$ 75 per barel dan WTI menjadi US$ 72 pada paruh kedua tahun 2021. Kenaikan minyak menjadi sentimen positif bagi emiten sektor komoditas," tuturnya
baca juga: Dunia Usaha Apresiasi Penurunan Suku Bunga Kredit Perbankan
Sementara itu, sentimen di dalam negeri diwarnai sentimen yang bercampur. Di antaranya ialah kemunculan mutasi virus covid-19 dari Inggris atau B117 yang lebih cepat menular menjadi sentimen negative pasar.
"Mutasi virus corona baru (B117) ini dianggap lebih cepat menular hingga 70%. Tetapi pelaku pasar tampak tidak terlalu mengkhawatirkan hal tersebut karena terjadi trend turun kasus baru covid-19 sejak awal Februari (2021)," ujar Hans. (OL-3)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
Pasar global di luar ekspektasi merespons ancaman tarif terbaru dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dengan cukup tenang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025, dibuka menguat ke level 6865.
IHSG dibuka menguat 21,09 poin atau 0,31% di level 6.899,14, sementara indeks LQ45 juga turut naik sebesar 2,84 poin atau 0,37% ke posisi 768,43.
IHSG naik 27,52 poin atau 0,40% ke level 6.908,76. Sementara itu, indeks LQ45 yang memuat saham-saham berkapitalisasi besar juga terapresiasi 0,46% ke posisi 769,78.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved