Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Hong Kong Dihapus dari Daftar Wilayah dengan Kebebasan Ekonomi

Mediaindonesia.com
04/3/2021 19:02
Hong Kong Dihapus dari Daftar Wilayah dengan Kebebasan Ekonomi
Gedung-gedung di Hong Kong.(AFP/Anthony Wallace.)

HONG Kong dihapus dari indeks tahunan ekonomi paling bebas di dunia. Pasalnya, kota itu sekarang dikendalikan langsung oleh Beijing.

Pengumuman tersebut merupakan pukulan bagi reputasi Hong Kong. Ini seiring upaya Beijing menekan perbedaan pendapat setelah demonstrasi prodemokrasi yang besar dan terkadang disertai kekerasan pada 2019.

Lembaga pemikir AS yang konservatif The Heritage Foundation menerbitkan Indeks Kebebasan Ekonomi untuk memeringkat negara dan wilayah tentang seberapa ramah peraturan dan hukum mereka terhadap bisnis.

Selama 26 tahun terakhir, Hong Kong menduduki peringkat teratas. Ini menjadi sumber kebanggaan bagi pemerintah kota yang sering menggunakan penghargaan tersebut dalam siaran pers resmi dan brosur investasinya.

Namun ketika peringkat 2021 dirilis pada Kamis (4/3) malam, Hong Kong tidak muncul karena penulis laporan yakin kota itu tidak lagi cukup independen dari Beijing untuk membenarkan inklusi terpisah.

"Hilangnya kebebasan politik dan otonomi yang diderita oleh Hong Kong selama dua tahun terakhir telah membuat kota itu hampir tidak dapat dibedakan dalam banyak hal dari pusat komersial besar Tiongkok lain seperti Shanghai dan Beijing," tutur Edwin J Feulner, pendiri Heritage Foundation, di Wall Street Journal pada Rabu (3/3).

"Hubungan (Hong Kong) dengan Beijing semakin kuat," tambah Feulner. Tradisi hukum umum Inggris, kebebasan berbicara, dan demokrasi telah melemah secara signifikan.

The Heritage Foundation merupakan salah satu lembaga pemikir kebijakan utama yang memengaruhi konservatif fiskal di Amerika Serikat. Feulner juga seorang kritikus vokal Beijing dan ketua Victims of Communism Memorial Foundation. (AFP/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik