Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
DALAM perdagangan pasar Selasa (16/2), nilai tukar rupiah ditutup melemah 30 point di level Rp13.920 dari penutupan sebelumnya di level Rp 13.910.
Membaiknya data Neraca Perdagangan Indonesia pada Januari 2021 belum bisa mengangkat sentimen positif terhadap mata uang rupiah.
"Namun membaiknya data NPI tersebut membuktikan bahwa pemerintah bekerja keras untuk menghidupkan kembali perekonomian yang sebelumnya terjadi stagnasi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 yang belum ada kejelasan kapan akan berakhir," kata Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibu, Selasa (16/2).
Sebagai informasi, nilai impor bulan Desember 2020 adalah USD 13,34 miliar. Turun 6,49% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).
Adapun nilai ekspor per Januari 2021 sebesar USD 15,3 miliar atau naik 12,24%.
Sehingga, neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus USD 1,96 miliar. Surplus neraca perdagangan sudah terjadi selama sembilan bulan beruntun.
Baca juga : LPI Punya Modal Rp75 Triliun untuk Tawarkan Investasi
Selain itu, pelaku pasar juga menanti kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) untuk periode Februari 2021. Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDGBI) akan dilaksanakan pada 17-18 Februari mendatang dan hasil dari rapat tersebut akan disampaikan pada 18 Februari mendatang.
"Berdasarkan informasi yang saya terima ada sebagian analis yang mengharapkan suku bunga acuan di turunkan 0,25 persen dan sebagian lagi analis tetap mempertahankan suku bunga di 3,75 persen," kata Ibrahim.
Dari informasi tersebut, ada kemungkinan besar Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuan di 3,75 persen. Hal ini melihat Bank Sentral Global sampai masih mempertahankan suku bunga dalam setiap pertemuannya.
Selain itu menguatnya mata uang rupiah di bawah Rp14.000 sudah cukup bagus dan mengindikasikan bahwa fundamental ekonomi masih bisa dikendalikan.
"Sedangkan untuk perdagangan besok, rupiah kemungkinan dibuka melemah, namun bisa ditutup menguat di rentang Rp13.900 - Rp13.950," kata Ibrahim. (OL-7)
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
Pada moda kereta api, diskon yang diberikan sebesar 30% untuk sebanyak 3.522.464 tempat duduk atau sebesar Rp300 miliar. Untuk angkutan udara PPN ditanggung pemerintah
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
Surplus neraca perdagangan Indonesia masih mencatat angka besar, namun sejumlah risiko mulai mengintai kelanjutannya. Pada Maret 2025, surplus dagang Indonesia mencapai US$4,33 miliar.
Kebijakan tarif impor AS itu akan mengganggu neraca pembayaran Indonesia, khususnya neraca perdagangan dan arus investasi. Ini mengingat AS adalah mitra dagang utama Indonesia.
EKONOM Bank Danamon Indonesia Hosianna Evalita Situmorang menuturkan penurunan surplus neraca perdagangan pada Februari 2025 dibandingkan Januari lebih disebabkan oleh peningkatan impor.
NERACA perdagangan Indonesia masih resilien di tengah pelemahan ekonomi global. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ssebesar US$3,45 miliar atau senilai Rp55,81 triliun pada Januari 2025.
Bergabungnya Indonesia menjadi anggota penuh BRICS adalah Indonesia bisa membuka akses market ke pasar global dan potensi meningkatkan kualitas neraca dagang luar negeri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved