Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

Ini Kiat UMKM Bertahan di Masa Pandemi

Ghani Nurcahyadi
30/1/2021 03:00
Ini Kiat UMKM Bertahan di Masa Pandemi
Webinar Kreatif dan Produktif di masa Pandemi yang digelar Kemenkominfo(Dok. Pribadi)

PANDEMI Covid-19 yang menyebabkan banyak kegiatan harus dilakukan di rumah, memberikan banyak waktu untuk bisa mempelajari sejumlah hal baru. Sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan kualitas diri atau meningkatkan skala usaha. 

Hal itu setidaknya ditunjukkan Pelaku UMKM Ayah Kardus Lukman Baihaqi. Selama pandemi yang membuatnya banyak berkegiatan di rumah, ia manfaatkan untuk belajar mengenai teknologi digital dan pemasaran daring bin. Hasilnya, Ayah Kardus kini memiliki website penjualan bernama prakardus.com.

"Terkadang saat kita mengambil jeda, kita bisa menemukan solusi yang muncul dengan sendirinya. Jadi saat pandemi ini bersyukurlah karena diberi kesempatan untuk mengambil jeda,” katanya dalam webinar bertajuk Kreatif dan Produktif di Masa Pandemi yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama Siberkreasi, dan Komite Penanganan Covid-19 serta Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN),

Founder Fokus UMKM dan CEO Lunas Samsul Hadi menyebut, pascapandemi, usaha di bidang kuliner bakal memiliki pertumbuhan cepat dan menguntungkan. Di samping itu, juga usaha di bidang medis dan telekomunikasi. 

Ia menegaskan, UMKM bisa bertahan dan bangkit di masa pandemi dengan cara shifting atau mencari peluang lain, belajar dan berbenah, melakukan inovasi, dan juga melakukan kolaborasi.

“Kolaborasi itu kata kuncinya, jadi jangan lagi bisnis itu mengerjakan semua sendiri dari A sampai Z, tetapi bekerjasamalah dengan kawan-kawan lain untuk berbagi risiko,” jelas Samsul.

Untuk bisa berkomunitas, maka harus memiliki pemahaman yang cukup dalam mengembangkan usaha, baik itu menumbuhkan usaha yang baru atau mengembangkan usaha yang sudah ada.

Baca juga : Gerakan PGN Peduli, PGN Salurkan Bantuan Bencana Sulbar dan Kalsel

Ia mengungkapkan bahwa ada tiga hal yang bisa membuat sebuah usaha naik kelas yang ia sebut dengan Momentum 3Go, yaitu Go Modern, Go Digital, dan Go Global.

Go Modern artinya apapun bentuk usahanya wajib memiliki catatan keuangan sederhana, Go Digital agar bisa mengikuti perkembangan dan perubahan tren pasar, dan Go Global yaitu ekspor atau minimal jangan sampai kalah dengan produk impor.

Menurut Samsul, Sumber Daya Manusia (SDM) juga menjadi salah satu faktor yang wajib diperkuat. Ia menyebut ada tiga aspek yang harus dibenahi. Yang pertama tentang Entrepreneurship (Kewirausahaan), lalu yang kedua Creativity (Kreativitas), dan ketiga Productivity (Produktivitas).

Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kreatif Tubagus Fiki Chikara Satari mengungkapkan, Kementerian Koperasi dan UKM telah melakukan pendataan sejak tanggal 17 Maret 2020 terhadap 300 ribu lebih UMKM yang terdampak Covid-19.

Data itu menjadi modal dasar bagi pemerintah untuk menyusun program yang tepat, cepat dan mudah untuk bisa dimanfaatkan bagi para pelaku UMKM melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

Fiki mengungkapkan, menurut survei yang dilakukan oleh LPEM FEB UI mengenai dampak program PEN terhadap UMKM pada Desember 2020, sebanyak 99% UMKM yang mendaftar telah menerima bantuan, dan 81% UMKM mengungkapkan jika bantuan yang diberikan sudah sesuai.

Selain PEN untuk UMKM, pemerintah juga berupaya mengatasi dampak pandemi bagi koperasi dan UMKM dari hulu ke hilir melalui berbagai program lainnya seperti Banpres Produksi Usaha Mikro (BPUM), peningkatan kapasitas SDM, perbaikan proses bisnis, hingga belanja produk UMKM oleh pemerintah dan BUMN serta pemberian penghargaan melalui Local Heroes UMKM. (RO/OL-7) 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya