Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) menyatakan segera mengeluarkan izin terkait merger PT Bank Syariah Indonesia. Bahkan, izin tersebut akan diproses sebelum 1 Februari 2021.
Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo menjelaskan sampai saat ini pihaknya sudah menerima permohonan dokumen dari Bank Syariah Indonesia secara lengkap.
"Sampai dengan hari ini, OJK telah menerima permohonan dokumen secara lengkap dan sudah selesai proses. Termasuk pelaksanaan fit and proper," ujar Anto saat dihubungi, Senin (25/1).
Baca juga: Presiden: Bank Syariah Terbesar Siap Beroperasi Februari
Dengan kelengkapan dokumen tersebut, lanjut dia, proses perizinan dapat dilakukan secepat mungkin. Menurutnya, pihak Bank Syariah Indonesia juga dapat memproses perizinan tersebut di Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham).
"Sehingga, penyelesaian (perizinan) masih dalam rencana. Insya Allah sebelum 1 Februari 2021. Termasuk dari pihak Bank Syariah Indonesia akan memprosesnya di Kemenkumham berdasarkan persetujuan OJK dalam waktu dekat," imbuh Anto.
Diketahui, Bank Syariah Indonesia merupakan penggabungan usaha antara PT Bank BRIsyariah Tbk (BRIS), PT Bank Syariah Mandiri (BSM) dan PT Bank BNI Syariah (BNIS). Rencananya, Bank Syariah Indonesia akan diresmikan pada 1 Februari mendatang.(OL-11)
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menyerahkan sepenuhnya kepada Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) terkait dengan pemberitaan mengenai wacana merger dengan Bank BTN Syariah.
"Kalau nanti digabungin mungkin bisa masuk top 16, atau 10 besar. Finansial syariah memang menarik pada saat ini," kata Erick.
UBS akan menyelesaikan pengambilalihan Credit Suisse pada Senin (12/6). Namun bagian tersulit yaitu mengubah perkawinan bank-bank terbesar Swiss itu menjadi sukses.
Sebelumnya, OJK melakukan pengawasan terhadap 37 bank, baik bank umum/syariah nasional (BUSN) maupun bank pembangunan daerah (BPD), dengan modal inti di bawah Rp3 triliun pada 2022.
Bank bjb akan melakukan setoran modal secara bertahap sebanyak-banyaknya sebesar Rp250 miliar ke Bank Bengkulu.
"Kalau pun ada penggabungan, sistemnya belum siap. Kalau sistemnya belum siap, rencana penggabungan ini juga harus memperhitungkan konsistensi dan kelancaran penyediaan KPR.'
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved