Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
OTORITAS Jasa Keuangan (OJK) memberikan penghargaan kepada Presiden Direktur OVO dan Co-founder/CEO Bareksa, Karaniya Dharmasaputra sebagai Tokoh Penggerak Fintech dalam mendukung program pemulihan ekonomi nasional.
Penghargaan tersebut diberikan secara virtual oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2021 OJK pada Jumat, 15 Januari 2021 dan disaksikan langsung oleh Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo.
Dalam arahannya, Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo, menyatakan 2021 menjadi titik balik untuk bergerak dengan optimisme setelah melalui tahun 2020.
“Pemerintah akan menyiapkan regulasi advanced, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi kita. Hal ini penting agar generasi muda serta UMKM unbankable dapat mengembangkan skala usahanya, untuk membangun ekonomi yang inklusif dan dinikmati bersama oleh seluruh rakyat Indonesia yang membawa Indonesia maju dan berkeadilan,” ujar Presiden Joko Widodo.
Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Wimboh Santoso, menjelaskan 2020 merupakan tahun yang luar biasa dengan adanya COVID-19.
Untuk itu OJK bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan bekerja ekstra keras agar perekonomian dapat terus berjalan dan pulih dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.
”OJK memberikan penghargaan kepada mitra-mitra yang telah bekerja sama membantu untuk memperluas akses keuangan, penggerak inklusi keuangan, dan tokoh fintech yang mendukung program pemulihan ekonomi nasional,” kata Wimboh Santoso.
Di acara pemberian penghargaan, Karaniya mengucapkan terima kasih kepada Presiden RI, Otoritas Jasa Keuangan, pemerintah, dan pelaku fintech yang terus bergerak bersinergi untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional di sepanjang 2020 lalu.
“Penghargaan ini bukanlah buat saya pribadi. Penghargaan ini adalah sebuah kesaksian penting bahwa di tengah masa-masa sulit pandemi Covid-19, fintech terbukti bukan hanya dapat berperan sebagai entitas bisnis tapi juga mampu bergerak sebagai economic development agent," kata Karaniya Dharmasaputra yang juga merupakan peraih Bung Hatta Anti Corruption Award.
"Mewakili teman-teman pelaku fintech, saya mengapresiasi dorongan yang pro inovasi dari pemerintahan Presiden Jokowi dan OJK selama ini. Niscaya di atas dukungan itu fintech akan terus mendemokratisasikan dunia keuangan kita, semakin berkontribusi bagi pemulihan ekonomi nasional, serta kian membawa manfaat bagi masyarakat luas,” jelas Karaniya.
Sejak awal pandemi, OVO ikut bergotong royong bersama Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja dan platform fintech digital lain membangun platform Prakerja. Memanfaatkan teknologi digital, berlangsung mekanisme penyaluran dana insentif Prakerja secara lebih tepat sasaran dan efisien, disertai berbagai upaya sosialisasi yang berskala besar, sehingga insentif Prakerja dapat disalurkan OVO kepada lebih dari 1,5 juta penerima manfaat di tahun 2020.
OVO juga mendukung Ditjen Kebudayaan Kemendikbud RI dalam menyediakan solusi donasi dan pembayaran pertunjukan daring untuk membantu para seniman yang terdampak pandemi. Salah satunya adalah konser virtual Jakarta City Philharmonic.
Selain itu, OVO juga menginisiasi program crowdfunding “Patungan Untuk Berbagi” bersama Tokopedia dan Grab, untuk menggalang donasi dan menyalurkan sembako kepada warga masyarakat rentan di tengah pandemi Covid-19.
Karaniya juga merupakan pendiri dan CEO Bareksa yang merupakan pionir platform e-investasi terintegrasi di Indonesia yang telah mengantongi izin Agen Penjual Efek Reksa Dana dari OJK sejak tahun 2016.
Sejak dimulainya inovasi yang dilakukan Bareksa dan dukungan OJK terhadap pengembangan inovasi digital, jumlah investor reksadana di Indonesia melesat 1.000% dari hanya sekitar 250 ribu investor di awal tahun 2015 menjadi 2,9 juta investor di akhir November 2020 berdasarkan data KSEI.
Sejak 2018 lalu Kementerian Keuangan juga menunjuk Bareksa--sebagai satu dari dua perusahaan fintech--sebagai mitra distribusi Surat Berharga Negara (SBN) Ritel.
Di tengah pandemi Covid-19, Bareksa bersama dengan Kementerian Keuangan dan mitra distribusi lainnya berhasil menembus total penjualan SBN secara online Rp76,8 triliun sepanjang tahun 2020. Kemudahan yang dihasilkan dari transaksi online yang bisa dilakukan di manapun di masa pandemi dan keamanan produk SBN Ritel menjadi kunci keberhasilan.
Atas capaian tersebut, pada Desember 2020 Bareksa menerima penghargaan dari Kementerian Keuangan RI sebagai Mitra Distribusi Surat Berharga Negara Terbaik (Midis SBN) dan Mitra Distribusi Surat Berharga Syariah Negara (Midis SBSN) Terbaik Kategori Fintech 2020, disandingkan dengan bank-bank besar seperti PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Syariah Mandiri dan perusahaan efek PT Mandiri Sekuritas.
Penghargaan kategori Midis SBSN yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko ini merupakan yang kedua kali berturut-turut diterima oleh Bareksa yakni untuk tahun 2019 dan tahun 2020.
Karaniya juga turut mendirikan Indonesia Fintech Society (IFSoc) yang merupakan forum dialog regulasi fintech yang ditujukan untuk menjembatani regulator, pelaku industri, ekonom, media, dan pemangku kepentingan lainnya.
Pendiri IFSoc lainnya adalah mantan Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara, mantan Menkominfo Rudiantara, tiga ekonom senior yakni: Y. Prasetyantoko, Ph.D., Dr. Hendri Saparini, Yose Rizal Damuri, Ph.D, serta dua wartawan senior yakni Maryoto dan Wahyu Dyatmika. (RO/OL-09)
Easycash memperkenalkan Fintopia Corporate University (FCU)—sebuah inisiatif internal untuk pengembangan sumber daya manusia (SDM)
Per Desember 2024, data OJK mencatat bahwa penyaluran fintech lending di luar Pulau Jawa masih sebesar 21,59% dari total penyaluran nasional.
Selama tujuh tahun hadir, Adapundi telah sukses dalam menyediakan akses pendanaan bagi lebih dari 700 ribu UMKM dan jutaan pengguna.
PLATFORM investasi asal Indonesia menjadi fintech pertama dalam program StratBox di bawah naungan PhiliFINNO dari Securities and Exchange Commission (SEC) Filipina.
Fintech di Indonesia dimulai dengan fokus memfasilitasi pembayaran online, sebagai respons terhadap maraknya transaksi online dan e-commerce.
PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) menegaskan komitmennya terhadap praktik penyaluran dana yang bertanggung jawab.
OJK mengungkapkan pembiayaan pinjaman online (pinjol) mengalami peningkatan signifikan menjelang tahun ajaran baru atau pada Mei 2025.
OJK mencatat outstanding pembiayaan pinjol yang belum lunas mencapai Rp83,52 triliun pada Juni 2025. Angka itu tumbuh 25,06% secara tahunan.
Rojali dan Rohana merupakan bentuk reaksi alami dari masyarakat yang tengah mengalami pelemahan daya beli.
OJK minta bank blokir 25.912 rekening terafiliasi judi online. Langkah ini bagian dari upaya pemberantasan judol dan penguatan keamanan perbankan.
KEPALA Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menyampaikan kinerja intermediasi perbankan dalam posisi stabil dan tangguh.
OJK mencatat, per 31 Juli 2025, IHSG menguat ke level 7.484, membukukan kenaikan 5,71% ytd.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved