Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Kemenkop UKM Rangkul Swasta Besarkan Koperasi

Despian Nurhidayat
16/12/2020 12:50
Kemenkop UKM Rangkul Swasta Besarkan Koperasi
UMKM MULAI BANGKIT: Pekerja menyelesaikan pembuatan kue kacang di industri rumahan di Rogojampi, Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (26/8/2020).(ANTARA/Budi Candra Setya)

MENTERI Koperasi dan UKM Teten Masduki membuka ruang bagi swasta untuk bersama-sama menyiapkan koperasi dan UMKM yang tangguh, bangkit kembali dari pandemi covid-19, dan berdaya-saing di pasar domestik dan global.

"Ini merupakan pekerjaan rumah yang besar untuk bangkit dari krisis, tidaklah mudah, dibutuhkan peran aktif berbagai pihak, termasuk dalam hal ini HSBC Indonesia. Mari bersama-sama mempersiapkan Koperasi dan UMKM yang tangguh," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Rabu (16/12).

Menurut Teten, pandemi covid-19 telah memberikan implikasi ekonomi dan sosial cukup dalam terhadap KUMKM di Indonesia, baik dari sisi supply maupun demand. Hasil riset Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Co-operation and Development) yang dilakukan Februari sampai Mei 2020 menunjukkan, lebih 50% UMKM tidak akan bertahan di masa pandemi.

Namun, sambungnya, pandemi memberikan pelajaran bahwa tidak sedikit pula UMKM yang dapat bertahan, bahkan tumbuh di tengah pandemi. Mereka yang bertahan salah satunya adalah yang bergerak di sektor pangan, termasuk pertanian di dalamnya.

"Data BPS pada triwulan III-2020 menunjukkan sektor pertanian adalah salah satu sektor yang tumbuh paling tinggi, yakni tumbuh sebesar 2,15% (yoy)," kata Teten.

Selain itu, lanjut Teten, sektor pangan memegang peran strategis menyangkut hajat hidup orang banyak, karena merupakan kontributor ketiga terbesar dalam PDB Indonesia, menyediakan lapangan pekerjaan yang luas (padat karya), pengelolaan pangan yang baik akan menjadi kunci bagi setiap bangsa, menghadapi ancaman krisis pangan, termasuk akibat pandemi covid-19 sebagaimana prediksi FAO (2020) dan World Food Programme (2020).

Untuk itu, pemerintah melakukan serangkaian skenario dan intervensi kebijakan dari sisi hulu (supply) ke hilir (demand), agar UMKM dan Koperasi dapat bertahan, termasuk para petani dan pelaku usaha lainnya di sektor pertanian.

“Dampak pandemi covid-19 kepada UMKM tidaklah seragam, sehingga program pun disesuaikan dengan siklus bisnisnya,” sambungnya.

Teten menjelaskan, upaya pemerintah agar koperasi dan UMKM tetap bertahan dan tangguh di tengah pandemi, di antaranya program restrukturisasi pinjaman dan subsidi bunga bagi UMKM, Subsidi KUR, KUR Super Mikro untuk plafon sampai dengan Rp10 juta dengan bunga 0%. Sementara khusus untuk koperasi, dilakukan perkuatan modal kerja koperasi melalui LPDB-KUMKM. (E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya