Jokowi Minta Tingkatkan Ekspor saat Pandemi

Dhika Kusuma Winata
04/12/2020 17:27
Jokowi Minta Tingkatkan Ekspor saat Pandemi
.(ANTARA/Rahmad)

PRESIDEN Joko Widodo meminta agar ekspor produk Indonesia terus ditingkatkan meski dalam situasi pandemi. Pasalnya, peningkatan ekspor bisa memperbaiki kondisi ekonomi nasional di masa pandemi ini serta membuka lapangan kerja dan mengatasi defisit transaksi berjalan.

Jokowi mengatakan kondisi perekonomian yang lesu di saat pandemi ini memang berdampak pada ekspor. Meski begitu, peluang pasar ekspor masih terbuka lebar di negara-negara yang sekarang ini juga sedang mengalami pandemi. Kepala Negara meminta agar jajarannya juga para pengusaha untuk prokatif menyambut peluang.

"Potensi kita masih sangat besar dari sisi keragaman produk, komoditas, kreativitas, kualitas, volume, dan tujuan negara ekspor. Kuncinya proaktif dan jangan pasif," ucap Jokowi dalam seremoni pelepasan ekspor produk dalam negeri secara virtual di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (4/12).

Presiden mengatakan Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain dalam menangkap peluang ekspor. Ia mencontohkan ekspor kopi yang pada 2019 Indonesia merupakan produsen terbesar nomor empat di dunia setelah Brasil, Vietnam, dan Kolombia.

Namun, Indonesia kini tercatat hanya sebagai terbesar kedelapan. Kinerja ekspor kopi Indonesia bahkan masih tertinggal dibandingkan dengan Vietnam yang pada 2019 mencapai US$2,22 miliar dan Indonesia US$883,12 juta.

Begitu pula dengan komoditas ekspor lain, seperti garmen. Indonesia kini hanya menjadi eksportir garmen terbesar ke-22 di dunia. Presiden juga mengeluhkan kinerja ekspor produk-produk home decoration dan furniture yang masih tertinggal.

Begitu juga dengan ekspor produk perikanan. Jokowi mengatakan Indonesia sebagai produsen produk perikanan terbesar kedua di dunia tapi kinerja ekspornya masih di peringkat ke-13 dunia.

"Saya senang membaca laporan ekspor Indonesia periode Januari sampai Oktober 2020 memang surplus US$17,07 miliar. Dari kopi, garmen, furnitur, perikanan, dan makanan minuman. Tapi kita tidak boleh cepat puas pada capaian saat ini karena potensi pasar ekspor yang belum tergarap masih banyak, masih sangat besar," ungkapnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya