Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
MENTERI Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan ada kesalahan dalam kebijakan eskpor benur atau benih lobster yang dikendalikan oleh Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP).
Edhy telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan korupsi izin ekspor benur pada Rabu (25/11). Dia ditahan bersama pejabat KKP lainnya setelah pulang dari Hawaii, Amerika Serikat.
Baca juga: Menteri KKP Ditangkap, KPK: Benar, Terkait Ekspor Benur
"Yang salah itu adalah monopoli seperti pengangkutan soal ekspor benur, itu yang tidak boleh terjadi," kata Luhut yang ditunjuk sebagai Menteri KKP Ad Interim, Jakarta, Jumat (27/11).
KKP sendiri telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) terkait penghentian sementara ekspor benur atau benih lobster. Penghentian itu tertuang dalam SE Nomor: B. 22891/DJPT/PI.130/XI/2020 tentang Penghentian Sementara Penerbitan Surat Penetapan Waktu Pengeluaran (SPWP).
"Kalau ada mekanisme yang salah, kita evaluasi. Sementara ini dihentikan beberapa waktu," jelas Luhut.
Namun, secara umum Luhut menilai kebijakan ekspor benur tersebut sudah sesuai aturan. Dia menyebut, para nelayan pesisir merasakan manfaat atas kebijakan tersebut.
"Kalau dari aturan yang ada yang dibuat Peraturan Menteri (KKP) yang dibuat tidak ada yang salah. Semua itu dinikmati oleh rakyat atas program ini. Sekjen KKP bilang Itu memberikan manfaat ke nelayan di pesisir selatan," tutur Luhut.
Baca juga: Mengkaji Kebijakan Ekspor Benur Lobster
Pihaknya akan mengevaluasi soal kebijakan ekspor benur tersebut. Luhut mengatakan, bila dalam laporan ekspor benur tersebut dirasakan baik, kebijakan tersebut bakal dibuka kembali.
"Minggu depan dilaporkan ke saya. Kalau bagus ya kita lanjutkan. Karena sekali lagi itu memberikan manfaat ke nelayan di pesisir selatan, di mana di situ juga harus diperhatikan siklusnya," pungkas Luhut. (Ins/A-3)
Turunnya ekspor Indonesia didorong oleh sektor non-migas seperti komoditas bijih logam serta terak dan abu yang turun 98,32% dengan andil terhadap ekspor nonmigas 4,57%.
Kerja sama ini dinilai membawa prospek cerah pada pengembangan budidaya lobster, serta memperbesar peluang Indonesia menjadi bagian dari rantai pasok lobster dunia.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono memastikan kerja sama pengembangan budidaya lobster dengan Vietnam untuk kepentingan nasional.
Perubahan cuaca menyebabkan tangkapan ikan tak menentu. Di sisi lain, benur jumlahnya lebih banyak dan lebih bernilai ekonomi tinggi.
KPK mengklarifikasi soal hilangnya dugaan transaksi gratifikasi dalam dakwaan kasasi Edhy Prabowo. Keputusan itu disebut hak jaksa atas kebutuhan persidangan.
Gratifikasi terkait penanganan kasasi mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo hilang dalam dakwaan kasus Hakim Agung nonaktif Gazalba Saleh.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menjadi salah satu pemberi gratifikasi kepada Hakim Agung Gazalba Saleh.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved