Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Di Tengah Pandemi, Kontribusi UMKM terhadap PDB Diperkirakan Naik

Despian Nurhidayat
12/11/2020 12:10
Di Tengah Pandemi, Kontribusi UMKM terhadap PDB Diperkirakan Naik
INDUSTRI KUE KERING RUMAHAN: Pekerja menyelesaikan produksi kue kering di salahsatu industri kue rumahan di Jakarta.(ANTARA/Dhemas Reviyanto)

HIMPUNAN Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) memperkirakan naiknya kontribusi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terhadap produk domestik bruto (PDB) di tengah pandemi covid-19 ini. Kontribusi sektor UMKM meningkat dari 60% menjadi 61% dalam periode satu tahun terakhir.

Tak hanya itu, sektor UMKM juga telah membantu penyerapan tenaga kerja di dalam negeri. Serapan tenaga kerja pada sektor UMKM tumbuh menjadi 97%.

Dengan banyaknya tenaga kerja yang diserap, HIPMI menilai sektor UMKM mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Dengan demikian, UMKM memiliki peran strategis dalam memerangi kemiskinan dan pengangguran.

"Pandemi covid-19 ini luar biasa melanda kita dan juga banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dihadapi. Pada 2019, sektor UMKM memberi kontribusi sebesar 60% terhadap pendapatan nasional. UMKM  merupakan salah satu motor penggerak ekonomi yang paling efektif. Tahun ini, diperkirakan UMKM masih mampu menyumbang 61% terhadap pendapatan nasional meski terdampak pandemi yang cukup parah," ujar Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) Hipmi Mardani H Maming lewat  keterangan resmi, Kamis (12/11).

Peranan UMKM juga dikatakan sangat besar terhadap penyerapan tenaga kerja. Dari sisi ketenagakerjaan, lanjut Maming, UMKM mampu menyerap 97% dari total tenaga kerja nasional, dengan rincian usaha mikro sebanyak 89,2%, usaha kecil sebanyak 4,47%, usaha menengah 3,73% dan usaha besar sebanyak 3% dari total tenaga kerja nasional.

Pihaknya turut serta mendorong pemberian stimulus pemerintah guna membantu pelaku UMKM, terutama di daerah. Menurutnya, pelaku UMKM harus mampu beradaptasi dengan kondisi saat ini yang terimbas pandemi covid-19. Ia menyatakan, sebagian besar anggota Hipmi juga merupakan pelaku usaha UMKM.

Agar usaha UMKM segera pulih, Maming mendorong adanya upaya riil untuk membantu mereka segera kembali bangkit dan lebih bergairah mengembangkan usaha.

Ada beberapa usaha yang tertekan di masa pandemi, di antaranya restoran, hotel, perdagangan, penerbangan, industri pengolahan, konstruksi, pertambangan, dan ekspor barang tambang.

"Tapi ada juga beberapa usaha yang justru meroket, di antaranya khususnya bisnis makanan, kesehatan, teknologi dan informasi, produk kesehatan pribadi, serta retail," ucap Maming. (E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik