OJK: Ekonomi Digital Indonesia Dilirik Dunia

M. Ilham ramadhan Avisena
11/11/2020 21:16
OJK: Ekonomi Digital Indonesia Dilirik Dunia
Ilustrasi ekonomi digital(Ilustrasi)

KETUA Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, ekonomi digital Indonesia diminati oleh berbagai negara lantaran memiliki potensi besar.

"Kita ini tidak kita pungkiri, dilirik seluruh dunia untuk produk digital. Pengguna internet, mungkin satu orang punya 2-3 HP. Jadi tidak perlu dipertanyakan lagi, potensi untuk tumbuh besar sekali. Makanya jangan heran kalau semua ingin masuk Indonesia lewat platform digital," ujarnya dalam Indoensia Fintech Summit 2020 secara virtual, Rabu (11/11).

Wimboh menambahkan, potensi besar ekonomi digital dan turunannya berkaitan erat dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 270 juta jiwa.

Jumlah itu menjadi daya tarik sendiri lantaran dianggap sebagai pasar potensial. Belum banyak masyarakat yang saat ini cenderung aktif berkegiatan menggunakan internet.

Wimboh bilang, potensi besar itu makin kuat lantaran saat ini Indonesia tengah memiliki bonus demografi, di mana masyarakat usia produktif dan melek teknologi mendominasi jumlah penduduk.

Baca juga : Ini Cara Industri Kreatif Bertahan di Tengah Pandemi

"Kita mempunyai ruang, yaitu masyarakat kita untuk kita kembangkan dengan bonus demografi. Jadi kita punya ruang yang lebih luas untuk tumbuh lebih cepat dari negara lain. Dibandingkan negara lain yang penduduknya kecil, bukan island country," tutur Wimboh.

Merujuk laporan Google Temasek, ekonomi digital Indonesia akan berkembang dengan pesat di 2025. Dari laporannya, diproyeksikan pertumbuhan di bidang internet akan naik dari US$40 miliar menjadi US$133 miliar.

Kemudian dari e-commerce diperkirakan akan naik empat kali lipat dari nilai saat ini sebesar US$20 miliar ke US$82 miliar, online traveling yang nilainya saat ini US$10 miliar menjadi US$25 miliar, media yang saat ini nilainya US$3,5 miliar menjadi US$9 miliar. Pun demikian dengan ride hailing dari US$5,7 miliar menjadi US$18 miliar di 2025. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya