Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
PERGERAKAN Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis (5/11), secara konsisten berada di zona hijau. Bahkan, IHSG berhasil meluncur dan ditutup naik 3,04% atau 155,12 poin ke level 5.260,33.
Pada penutupan perdagangan hari ini, terdapat 320 saham menguat, 140 saham melemah, dan 150 saham stagnan. Transaksi perdagangan mencapai Rp9,9 triliun dari 14,6 miliar lembar saham yang diperdagangkan.
Indeks LQ45 naik 35,02 poin atau 4,48% ke level 816,15, indeks JII naik 18,35 poin atau 3,39% ke level 559,07, dan indeks IDX30 naik 19,22 poin atau 4,53% ke lwvwl 443,10.
Saham-saham yang masuk top gainers yaitu PT Intikeramik Alamasri Inds Tbk (IKAI) naik Rp9 atau 18,00% ke Rp59, saham PT Wismilak Inti Makmur Tbk (WIIM) naik Rp48 atau 10,39% ke Rp510, dan saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) naik Rp825 atau 9,04% ke Rp9.950.
Saham-saham yang masuk top losers, antara lain PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) turun Rp8 atau 6,96% ke Rp107, PT Provident Agro Tbk (PALM) turun Rp20 atau 6,13% ke Rp306, dan saham PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk (PNBS) turun Rp5 atau 6,02% ke Rp78. (OL-14)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 11 Agustus 2025, dibuka menguat 62,16 poin atau 0,83% ke posisi 7.595,55.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis sebesar 0,06% ke level 7.533,385 dari 7.537,768 pada pekan sebelumnya.
IHSG tercatat naik 149,01 poin atau setara 1,99 persen ke level 7.639,19 saat pembukaan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 7 Agustus 2025, dibuka menguat 42,59 poin atau 0,57% ke posisi 7.546,34.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 6 Agustus 2025, dibuka menguat 16,41 poin atau 0,22 persen ke posisi 7.531,60.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Selasa, 5 Agustus 2025, diprediksi bergerak mendatar.
Kemampuan yang dimiliki itu dapat diasah sehingga mampu berpartisipasi dalam upaya peningkatan ekonomi di daerah, bahkan nasional.
Perekonomian NTB menjadi bergairah dengan adanya Fornas kali ini.
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved