Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Apresiasi Hasil Sementara Pilpres AS, Bursa Saham Menanjak Naik

FEtry Wuryasti
05/11/2020 10:20
Apresiasi Hasil Sementara Pilpres AS, Bursa Saham Menanjak Naik
Pergerakan bursa saham positif seiring keunggulan sementara capres AS Joe Biden(Antara/Puspa Perwitasari)

HASIL sementara Pemilu AS direspons positif oleh investor global, baik dari Asia, Eropa maupun AS sendiri.

Dari pasar saham Asia indeks CSI 300 +0,76%, Hang Seng -0,21%, Nikkei 225 +1,72% dan KOSPI +0,6%. Sementara dari Eropa indeks FTSE 100 +1,67%, CAC 40 +2,44% dan DAX +1,95%. Di Wall Street sendiri indeks DJIA ditutup naik +1,34% ke 27.847, S&P 500 +2,20% ke 3.443 dan NASDAQ +3,85%.

IHSG dibuka menguat 56,19 poin atau 1,1%  ke posisi 5.161,39. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 14,58 poin atau 1,87% ke posisi 795,71.
  
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Kamis, mengatakan IHSG diperkirakan bergerak variatif dengan peluang menguat pada perdagangan hari ini.

Berdasarkan data perhitungan sementara Pemiliu AS seperti yang diberitakan oleh the Associated Press, saat ini Joe Biden unggul dengan perolehan electoral vote sebanyak 264 sementara Donald Trump 214.

Jika menang di Nevada yang memiliki 6 electoral vote maka dapat dipastikan Biden menjadi Presiden AS. Dari hasil sementara Senat Partai Demokrat memperoleh 45 kursi sementara Partai Republik 48 kursi dan di DPR Partai Demokrat memperoleh 203 kursi dan Partai Republik 188 kursi.

"Investor berasumsi jika Joe Biden menang maka kebijakan yang akan diambil adalah penguatan dolar AS, yang pada akhirnya akan membuat rupiah melemah," kata Analis Mining, Finance, Infrastructure Mega Sekuritas Danny Eugene, Kamis (5/11).

Tim riset Valbury Sekuritas Indonesia memantau hingga saat ini, baik Trump-Biden saling mengejar dan di beberapa negara bagian diprediksi masih membutuhkan beberapa hari untuk menghitung kertas suara yang masuk seperti negara bagian battleground seperti Pennsylvania, dimana suara yang dikirimkan via pos akan dihitung baru setelah ditutup tanggal 3 November 2020.

Meski demikian, Joe Biden diprediksi dapat memenangi Pemilu AS dan akan mendorong stimulus yang cukup besar untuk mendorong ekonomi termasuk juga proyek-proyek infrastruktur dan kebijakan yang lebih inklusif dengan menaikkan pajak bagi individu yang kaya.

Sebaliknya, Donald Trump masih akan mempertahankan pemotongan pajak bagi korporasi dan individu, namun stimulus sepertinya akan lebih sedikit dibandingkan Biden.

"Akan tetapi, Biden mungkin akan memberikan lebih banyak kestabilan baik secara geopolitik maupun politik dalam negeri AS," kata tim riset Valbury.

Head of Research NH Korindo Sekuritas Anggaraksa Arismunandar bursa saham AS yang melonjak pada penutupan perdagangan (04/11) di tengah masih berlangsungnya proses perhitungan suara, masih belum mendapatkan gambaran jelas tentang pemenang pemilu pilpres AS.

"Sementara itu, kemungkinan partai Republik untuk kembali memenangkan senat akan membuat rencana kenaikan pajak sulit terealisasi," kata Anggaraksa.(Ant/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya