Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Indeks Manufaktur Naik, Sinyal Positif untuk Ekonomi RI

M. Ilham Ramadhan Avisena
01/9/2020 16:59
Indeks Manufaktur Naik, Sinyal Positif untuk Ekonomi RI
Ilustrasi pekerja yang memproduksi sepatu untuk ekspor di pabrik kawasan Tangerang, Banten.(Antara/Akbar Nugroho)

KONDISI manufaktur Indonesia membaik dan kembali ke level positif untuk pertama kalinya sejak Februari 2020, atau tepatnya sejak covid-19 mewabah di Tanah Air.

Perbaikan ini ditunjukkan indikator Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Agustus 2020 di level 50,8, atau naik dibanding posisi Juli 2020, yakni 46,9.

Aktivitas manufaktur dinyatakan tumbuh positif, jika nilai indeks berada di atas 50. Realisasi positif manufaktur pada Agustus 2020 terjadi secara luas di berbagai negara.

Baca juga: Agustus Deflasi 0,05%, BPS: Daya Beli Masyarakat Belum Pulih

Beberapa negara besar yang mencatatkan tren kenaikan aktivitas manufaktur, yaitu Amerika Serikat (53,6), Tiongkok (53,1) dan Eropa (51,7). Namun, beberapa negara lain seperti Jepang (46,6) dan Thailand (49,7), belum mampu kembali level positif di tengah pandemi covid-19.

Sementara itu, aktivitas manufaktur Malaysia (49,3) dan Filipina (47,3) justru kembali terkontraksi pada Agustus 2020, setelah sempat positif pada Juli 2020. Secara umum, perbaikan aktivitas manufaktur yang terus berlanjut meningkatkan optimisme pemulihan ekonomi global. Meski berbagai risiko masih harus diwaspadai.

"Kasus covid-19 masih dalam tren peningkatan di dunia. Terdapat ancaman gelombang kedua covid-19 yang dapat menghambat aktivitas perekonomian. Serta membayangi proses pemulihan ekonomi ke depan," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu, dalam keterangan resmi, Selasa (1/9).

Baca juga: Pelaporan Rekening Subsidi Gaji Masih Ditunggu Hingga 15 September

Perbaikan aktivitas manufaktur Indonesia didukung peningkatan produksi dan pesanan baru. Peningkatan pesanan didominasi permintaan domestik. Adapun permintaan dari ekspor masih lemah di tengah kasus covid-19 yang eskalatif.

Pelonggaran pembatasan sosial di dalam negeri juga meningkatkan kepercayaan bisnis ke level tertinggi sejak Mei 2019. Berikut, mendorong perbaikan aktivitas ekonomi secara berkala.

Operasi bisnis juga perlahan meningkat di tengah upaya adaptasi kebiasaan baru dan penerapan protokol kesehatan. Namun, aspek ketenagakerjaan masih tertekan lantaran adanya pengendalian biaya perusahaan, serta ekses kapasitas yang masih besar.

Baca juga: Ekonomi Diguncang Pandemi, Industri Mamin Bisa Tumbuh Positif

Peningkatan kinerja manufaktur menjadi sinyal positif bagi prospek pemulihan ekonomi Indonesia pada semester II 2020. "Dengan kontribusi per kuartal II 2020 sebesar 20% terhadap PDB dan serapan tenaga kerja per Februari 2020 18,5 juta orang, sektor manufaktur memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian. Diharapkan tren pemulihan ini akan terus berlanjut," pungkas Febrio.

Pemerintah dikatakannya terus mendorong pemulihan ekonomi. Termasuk memastikan implementasi protokol kesehatan melalui penguatan berbagai dukungan kebijakan. Seperti, program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Di samping itu, pemerintah juga mendorong pengembangan vaksin covid-19.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya