Headline

Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.

Fokus

Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.

Kredivo Raih Peningkatan Transaksi dari E-Commerce

Fetry Wuryasti
01/9/2020 11:55
Kredivo Raih Peningkatan Transaksi dari E-Commerce
Warga menggunakan perangkat elektronik untuk berbelanja online di salah satu situs belanja online.(Antara//Yulius Satria Wijaya)

PERGESERAN pola perilaku konsumen ke ranah online sebagai dampak dari pandemi bisa jadi kunci upaya pemulihan ekonomi nasional. 

Guna mendukung hal tersebut, metode pembayaran dalam belanja online yang praktis, aman, serta memberikan fleksibilitas pembayaran berkala, punya peran penting.

Riset Facebook, Bain & Company pada Juni lalu menunjukkan sekitar 28% konsumen Asia Tenggara baru mencoba e-commerce dan pembayaran digital untuk pertama kalinya di tengah pandemi.

General Manager Kredivo Indonesia Lily Suriani menjelaskan peran fintech di tengah pandemi semakin penting, terlebih dalam turut menjaga daya beli masyarakat.

"Kemudahan, keamanan, dan fleksibilitas pembayaran yang dihadirkan fintech juga mampu meningkatkan kepercayaan konsumen Indonesia dalam berbelanja online," ujar Lily melalui rilis yang diterima, Selasa (1/9).

Sebagai platform kredit digital yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lebih dari 70% porsi transaksi Kredivo berasal dari e-commerce.

Kredivo mencatat ada  peningkatan frekuensi pembelian di e-commerce pada Semester 1/2020, khususnya pada barang-barang kebutuhan pokok seperti makanan, pulsa/voucher, home appliances, produk kesehatan dan kecantikan, serta produk penunjang hobi dan olahraga.

“Sebagai enabler bagi transaksi jumlah besar (large ticket size transaction), produk cicilan kami telah banyak dipercaya konsumen. Di sisi lain, kami terus mengedukasi mereka untuk bijak dalam bertransaksi, baik dalam jumlah maupun tujuan peminjaman yang harus sesuai dengan kebutuhan dan anggaran,” terang Lily.

Peningkatan jumlah transaksi tersebut sejalan dengan riset Kredivo bersama Katadata Insight Center yang menunjukkan bahwa konsumen semakin yakin bertransaksi dalam nominal besar.

Keyakinan tersebut terlihat dari rata-rata nilai transaksi di e-commerce yang meningkat dari tahun 2018 ke 2019 di 13 kategori produk seperti komputer dan aksesorisnya.

Di sisi lain, tren kepercayaan pada transaksi online membuat anak muda mengalokasikan lebih banyak pendapatannya untuk belanja online.

Riset yang sama juga menunjukkan konsumen di rentang usia 18-35 tahun mengalokasikan 4,7 - 5,1% dari pendapatannya untuk belanja online. Sementara itu, konsumen berusia di atas 35 tahun membelanjakan 3,6 – 4,3% dari pendapatan mereka per bulan untuk belanja online.

“Kenyamanan berbelanja diikuti bunga yang cukup rendah dengan prinsip responsible lending, membuat konsumen tetap bijak berbelanja di e-commerce," tutup Lily. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya