Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Menkeu: Pemulihan Ekonomi Nasional Belum Kuat

M. Ilham Ramadhan Avisena
25/8/2020 14:04
Menkeu: Pemulihan Ekonomi Nasional Belum Kuat
Menkeu Sri Mulyani saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI.(Antara/Aditya Pradana)

MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut pemulihan ekonomi nasional dalam kondisi rapuh pada Juli 2020. Tecermin dari berbagai indikator realisasi penerimaan pajak yang cenderung bergerak ke zona negatif dibandingkan bulan sebelumnya.

Hingga akhir Juli 2020, ada tiga indikator penerimaan pajak yang mengalami pertumbuhan minus. Rinciannya, Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 karyawan, PPh badan dan penerimaan pajak di sektor perdagangan.

“Ini menggambarkan pemulihan ekonomi kita di bulan Juli masih sangat rapuh. Bahkan, bisa terjadi pembalikkan kembali. Ini yang membuat kita sangat hati-hati agar triwulan III 2020 bisa masuk ke zona 0%,” ujar Ani, sapaan akrabnya, dalam konferensi pers virtual, Selasa (25/8).

Baca juga: Presiden: Jangan Sampai Investasi Minus Lebih dari 5%

“Itu dibutuhkan perjuangan yang berat. Karena kegiatan masyarakat dan ekonomi tidak mengalami akselerasi yang cepat dari Juni. Kita akan melihat apakah di Agustus tren ini bertahan di zona mendekati 0% dan tidak terjadi resesi,” imbuh Bendahara Negara.

Menyoroti realisasi penerimaan PPh Pasal 21 karyawan, mengalami pertumbuhan minus 20,38% per Juli 2020, dari sebelumnya tumbuh positif 12,28% per Juni 2020. Adapun PPh badan, realisasinya tercatat negatif 45,55% atau lebih dalam dari pertumbuhan Juni 2020 yang minus 38,12%.

Baca juga: Hingga Akhir Juli, Defisit Sudah Mencapai Rp330,2 Triliun

Kondisi itu menunjukkan korporasi di Indonesia masih menghadapi tekanan berat akibat pandemi covid-19. Oleh karena itu, pemerintah akan menambah potongan pembayaran PPh badan yang saat ini 30% menjadi 50%.

“Tujuan kita dalam PPh badan adalah melihat apakah korporasi masih bisa bertahan, meski dalam kondisi yang sangat sulit karena covid-19,” pungkasnya.

Catatan kurang memuaskan juga terjadi pada penerimaan pajak di sektor perdagangan yang tercatat minus 40,80% per Juli 2020. Padahal, lanjut Ani, berbagai relaksasi untuk mendorong sektor pedagangan telah dikeluarkan pemerintah.

Baca juga: Menkeu: Realisasi Program PEN Sudah Rp174,7 Triliun

“Kegiatan perdagangan di Juli tidak pulih secara stabil dan bertahan seperti yang kita harapkan. Ini mesti diwaspadai dari sisi perdagangan. Nanti akan ada hubungannya dengan pengembalian fungsi masyarakat,” jelas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia.

Penurunan penerimaan juga terjadi pada PPh Pasal 26 yang minus 57,68% per Juli 2020. Realisasi itu lebih dalam dibandingkan periode Juni 2020 yang tercatat positif 17,61%.

Sedangkan pos penerimaan pajak lain, seperti PPh orang pribadi, menjadi satu-satunya yang tumbuh di zona negatif. Pada Juli 2020, tercatat tumbuh positif 11,54%, atau melemah dari Juni 2020 yang tumbuh 36,04%.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya