Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
EMAS melanjutkan tren penguatan, naik lagi ke rekor tertinggi baru pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), ketika pembuat kebijakan Federal Reserve AS memulai pertemuan yang diperkirakan akan memberikan lebih banyak stimulus moneter untuk mendukung ekonomi Amerika yang tercabik virus corona.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, naik lagi 13,6 dolar AS atau 0,7 persen menjadi ditutup pada 1.944,6 dolar AS per ounce. Emas berjangka berhasil menembus level psikologis 1.900 dolar AS, melonjak 33,5 dolar AS atau 1,77 persen menjadi 1.931 dolar AS pada Senin (27/7/2020).
Emas berjangka juga naik 7,5 dolar AS atau 0,4 persen menjadi 1.897,5 dolar AS pada Jumat (24/7/2020), setelah terangkat 24,9 dolar AS atau 1,34 persen menjadi1.890 dolar AS pada Kamis (23/7/2020), dan menguat dua hari sebelumnya masing-masing 21,2 dolar AS dan 26,5 dolar AS.
Di pasar spot emas sempat melonjak ke rekor tertinggi 1.980,57 dolar AS, tetapi harga mundur kembali sebanyak 3,7 persen karena investor melakukan aksi ambil untung dan dolar bangkit kembali.
"Ketika Anda mendapatkan momentum kuat masuk, Anda mendapatkan banyak spekulan yang ingin menghasilkan keuntungan cepat," kata Michael Matousek, kepala pedagang di Global Investors AS.
"Tidak ada yang berubah sama sekali secara fundamental, defisit dan suku bunga yang lebih rendah memicu inflasi masih akan ada di sini, jadi tidak ada alasan untuk tidak memiliki emas, sungguh."
Investor sekarang menunggu hasil pertemuan kebijakan dua hari The Fed pada Rabu waktu setempat setelah bank sentral AS mengumumkan perpanjangan beberapa fasilitas pinjaman hingga akhir tahun. Saham-saham jatuh ketika paket bantuan satu triliun dolar AS diumumkan oleh Senat AS yang dikuasai Partai Republik yang menghadapi penentangan dari keduanya, Demokrat dan Republik.
baca juga: Investor Masih Khawatir Covid-19, Harga Emas Kembali Naik
Kepala strategi komoditas di TD Securities, Bart Melek menyebutkan ambiguitas undang-undang triliunan dolar tentu saja positif untuk emas karena menunjukkan bahwa The Fed harus mengambil langkah-langkah yang lebih akomodatif untuk mendukung perekonomian. Goldman Sachs menambahkan harfa enas diperkirakan akan naik ke 2.300 dolar AS per troy ounce selama 12 bulan ke depan. (OL-3)
Program diskon ini diberikan khusus untuk semua brand perhiasan emas dengan potongan langsung sebesar 5%.
Di kedai kopi ini, sambil bercengkrama menyesap aneka sajian kopi Nusantara nan wangi dan beragam kudapan, kita juga bisa merencanakan masa depan
Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) mengalami penurunan sebesar Rp18.000 per gram pada Selasa (23/4) pagi. Pelemahan itu membuat harga emas kini ke level Rp1.325.000 per gram.
MENTERI Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi menghadiri KTT Uni Afrika ke-24 di Addis Ababa, Ethiopia, yang digelar 30 Januari lalu
Harga emas berjangka di divisi Comex New York Merchantile Exchange jatuh pada akhir perdagangan Rabu (15/4) atau Kamis (16/4) pagi karena aksi ambil untung.
"Ini adalah badai sempurna untuk emas... Pembeli abadi membeli emas karena semua stimulus global terjadi," kata Michael Matousek, kepala pedagang di Global Investors AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved