Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
BURSA Efek Indonesia (BEI) mengingatkan investor untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi saham. Mengingat, Indonesia menghadapi ancaman resesi ekonomi yang berpotensi mengguncang bursa saham domestik.
Sebelumnya, Indonesia pernah mengalami market crash pada krisis ekonomi 2008 lalu. Meski tidak ingin berspekulasi lebih jauh terkait resesi ekonomi, namun penting bagi investor untuk mengenali objek saham yang menjadi tujuan investasi. Seperti, mencermati parameter makro, mikro dan kinerja perusahaan.
“Harus diperhatikan juga bagaimana tingkat ketahanannya dari dampak krisis ekonomi. Perlu ikut memantau perkembangan aspek masing-amsing saham, agar keputusan investasi terbaik dan berkelanjutan jika ada potensi resesi ekonomi,” ujar Direktur Pengembangan BEI, Hasan Fawzi, dalam seminar virtual, Selasa (28/7).
Baca juga: Pemerintah Yakin Pertumbuhan Ekonomi Tahun Ini Masih Positif
Di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi covid-19, lanjut dia, ada sejumlah saham yang tidak bisa bertahan. Kendati demikian, masih ada emiten yang justru diuntungkan dengan pandemi. Oleh karena itu, investor harus lebih cermat dalam mengamati situasi dan objek saham.
Guru Besar FEB Universitas Indonesia, Budi Frensidy, belum memiliki pandangan terhadap situasi pasar modal jika terjadi resesi ekonomi. Namun berdasarkan analisis, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 akan negatif.
Apabila perekonomian domestik pada kuartal III 2020 masih negatif, investor harus berbesar hati dengan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di bawah 5.000.
“Apalagi Agustus itu terkenal dengan indeks yang turun. Dalam 20 tahun terakhir, hanya 10% yang indeks naik. Ini ditambah dengan laporan keuangan yang akan keluar di kuartal II 2020 dari emiten kita,” papar Budi.
Baca juga: Laporan Keuangan 2019, OJK: 77% Emiten Bukukan Laba
Praktisi pasar modal, Hans Kwee, menyoroti potensi market crash yang sangat bergantung pada kebijakan antisipasi pemerintah terhadap pandemi. Apabila lockdown dilakukan dengan cepat, lanjut dia, ada kemungkinan market akan turun. Sebab, terkonfirmasi data ekonomi yang buruk.
Namun, masyarakat global tampaknya sepakat bahwa kebijakan lockdown tidak bisa dilakukan dengan ketat. Seperti Amerika Serikat yang menerapkan pembatasan di tempat umum, lantaran berdampak secara ekonomi.
“Catatan saya, kerusakan ekonomi bukan karena pandemi tapi adanya lockdown yang ketat. Kalau pemerintah masih melakukan dengan parsial, mengulur waktu supaya pandemi tidak berkembang terlalu cepat, seiring dengan pengejaran vaksin,” tukas Hans.(OL-11)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Kamis, 19 Juni 2025, dibuka melemah 4,73 poin atau 0,07% ke posisi 7.103,06.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, 17 Juni 2025, dibuka menguat 6,04 poin atau 0,08% ke level 7.161,89.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Selasa 17 Juni 2025, dibuka menguat 56,50 poin atau 0,79% ke posisi 7.174,09.
Eskalasi konflik Israel vs Iran berpotensi mengoreksi pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin 16 Juni 2025, dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.176,68.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 12 Juni 2925, dibuka melemah 10,61 poin atau 0,15% ke posisi 7.211,85.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
Pada moda kereta api, diskon yang diberikan sebesar 30% untuk sebanyak 3.522.464 tempat duduk atau sebesar Rp300 miliar. Untuk angkutan udara PPN ditanggung pemerintah
advokat yang tergabung dalam Tim Advokat Penegak Hukum Anti Premanisme (Tumpas) melakukan audiensi dengan Polri
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved