Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Percepat Bantuan bagi UMKM

M Iqbal Al Machmudi
27/7/2020 04:37
Percepat Bantuan bagi UMKM
Ilustrasi( MI/Kuntoro)

BANTUAN kredit modal kerja bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sangat membantu untuk bangkit dari krisis akibat pandemi covid-19. Yang harus menjadi pertimbangan utama dalam membantu UMKM ialah percepatan penyaluran bantuan itu.

Ketua Umum Asosiasi UMKM Indonesia (Akumindo) Muhammad Ikhsan Ingratubun menilai jika penyaluran bantuan kredit modal untuk UMKM berjalan lambat, benefit yang diharapkan muncul dari bantuan itu akan sulit diharapkan.

“Karena tujuan dari pemerintah kan masyarakat memegang uang atau UMKM juga memegang uang, agar produk domestik bruto (PDB) terus berjalan. Bayangkan kalau UMKM itu pegang duit dan bangkit belanja dari bahan baku menjadi bahan jadi kan,” kata Ikhsan saat dihubungi,
kemarin.

Menurut dia, semakin cepat masyarakat dan UMKM memegang uang, maka semakin cepat aktivitas ekonomi akan naik perlahan.

“Semakin cepat pegang uang, semakin cepat belanja, dan semakin cepat PDB atau pemulihan ekonomi semakin naik. Begitu juga dengan penyerapan tenaga kerja, dengan sendirinya akan naik,” ujar Ikhsan.

Selain itu, Ikhsan mengungkapkan hingga saat ini industri pariwisata masih mati suri. Adapun sektor makanan yang terdampak mencapai 70%, tersisa 20% yang berdagang melalui daring. “Itu hitungan kita, jasa pakaian juga besar dan mulai bangkit. Jika total keseluruhan, 80% UMKM terdampak. Tetapi, pariwisata yang benar-benar berdarah-darah,” pungkasnya.

Berbagai daerah

Pemberian bantuan bagi UMKM, di lain sisi, dilaporkan masih terus dinantikan di berbagai daerah. Pandemi covid-19 yang belum berlalu, berdampak penurunan signifikan bagi UMKM di daerah.

Di Riau, Pemprov Riau telah mengalokasikan anggaran sebanyak Rp25 miliar untuk stimulus kepada pelaku UMKM agar bisa bertahan pada masa pandemi covid-19.

Gubernur Riau Syamsuar sebelumnya mengatakan pihaknya akan membantu UMKM agar bertahan di masa pandemi.

Di Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Ketua Kelompok Usaha Kerajinan Anyaman, Yeremias Nintung, mengaku kesulitan berusaha lantaran dana bantuan bagi UMKM terdampak covid-19 hingga kemarin belum dicairkan.

Di Sumut, Gubernur Edy Rahmayadi menyatakan pertumbuhan ekonomi Sumatra Utara turun 1% sepanjang kuartal pertama tahun ini. Ia pun memberikan perhatian pada sektor UMKM agar mereka mampu bertahan di masa pandemi.

Aturan pemberian bantuan itu sendiri belum tuntas. Sekretaris Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Rully Indrawan mengatakan pemerintah, hingga kemarin, masih menyusun aturan ihwal pemberian modal kerja bagi UMKM terdampak pandemi.

Di lain sisi, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki mengakui ada kelemahan data pelaku UMKM di seluruh
Indonesia untuk penyaluran bantuan. Hal itu, dinilai menjadi penyebab rentannya bantuan tidak tepat sasaran.

Untuk itu, pihaknya saat ini tengah meminta bantuan kepala dinas UMKM kabupaten/kota dan provinsi untuk mendata pelaku UMKM di daerah masing-masing. (Mir/AT/PO/JL/YP/Ant/Mal/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya