Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Bank Dunia: Jangan Sampai RUU Cipta Kerja Jadi Bumerang

M. Ilham Ramadhan Avisena
16/7/2020 13:56
Bank Dunia: Jangan Sampai RUU Cipta Kerja Jadi Bumerang
Komunitas pecinta alam melakukan aksi protes RUU Cipta Kerja di depan gedung DPR RI.(MI/Andri Widiyanto)

KUNCI mempercepat pemulihan ekonomi nasional ialah segera mengimplementasikan Rancang Undang Undang (RUU) Cipta Kerja. Namun, pemerintah diminta mencermati rancangan aturan tersebut agar tidak menjadi bumerang.

Hal itu ditekankan Kepala Ekonom Bank Dunia untuk Indonesia, Frederico Gil Sander, dalam peluncuran Indonesia Economic Prospect 2020 secara virtual, Kamis (16/7).

Baca juga: Usulan Tidak Didengar, KSPI Siapkan Aksi Protes Skala Besar

"RUU Cipta Kerja ini sebagai turbo charge. Ibaratnya menjadi mesin utama untuk kita menuju pemulihan. Tetapi, ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan agar berjalan efektif dan tidak menjadi bumerang," ujar Frederico

RUU yang memuat berbagai macam aturan kemudahan berusaha, lanjut dia, seharusnya bisa meniadakan diskriminasi terhadap investasi asing (FDI). Melalui regulasi itu, Indonesia dapat terkoneksi dengan rantai pasokan global, yang akhirnya berkontribusi menciptakan lapangan kerja di dalam negeri.

Dia berpendapat kelancaran arus investasi asing di Indonesia dapat mengurangi kesenjangan infrastruktur. Sebab, dengan terbukanya investasi bagi swasta dan asing, pemerataan ekonomi di Tanah Air bisa terwujud.

Baca juga: Singapura Alami Resesi, Ekspor Indonesia Malah Meningkat

"Kuncinya adalah menggandeng sektor swasta untuk berpartisiasi. Terutama dalam pembiayaan infrastruktur di Indonesia," pungkas Frederico.

Di samping itu, perlu ada reformasi sistem dalam RUU Cipta Kerja. Sehingga, tidak menjadi bumerang bagi Indonesia.

"RUU ini harus memberikan perlindungan lingkungan, kesehatan dan keselamatan. Perlu dipastikan dapat menjaga hajat hidup orang banyak," tutupnya.(OL-11)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya