Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Mentan: Diversifikasi dari Pangan Lokal Kokohkan Ketahanan Pangan

Mediaindonesia com
28/6/2020 11:54
Mentan: Diversifikasi dari Pangan Lokal Kokohkan Ketahanan Pangan
Mentan Syahrul Yasin Limpo mengampanyekan Gerakan Diversifikasi Pangan dalam rangkaian acara Hari Krida Pertanian di Jakarta, Minggu (28/6).(Ist/Kementan)

MENTERI Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengampanyekan Gerakan Diversifikasi Pangan dalam rangkaian acara Hari Krida Pertanian di Jakarta, Minggu (28/6).

Dengan slogan 'Indah dan Bahagia dengan Pangan Lokal', Gerakan Diversifikasi Pangan digelar sebagai upaya untuk mendorong ketersediaan dan konsumsi pangan konsumsi pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman. 

Menurut Mentan SYL, Gerakan Diversifikasi Pangan mewakili harapan dan kebutuhan dari seluruh rakyat Indonesia agar ketahanan pangan tetap kokoh, yang memperkuat hadirnya negara yang sejahtera. 

"Hari ini kita mengampanyekan Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal. Kita menyatakan diverifikasi pangan lokal adalah kekayaan dan budaya bangsa. Bukan hanya beras yang kita miliki. Tapi yang kita miliki berbagai pangan lainnya. Tidak hanya beras, ada ubi-ubian, jagung, sorgum, sagu, kentang, labu, dan lainnya," ujar Mentan SYL. 

Lebih lanjut Mentan SYL mengungkapkan, upaya sekecil apapun akan menjadi langkah untuk turut memperkuat ketahanan bangsa yang artinya kita memiliki kekuatan dan kemampuan bersama.

Dalam acara ini, Mentan SYL juga meluncurkan roadmap Diversifikasi Pangan Lokal sebagai sumber karbohidrat non-beras.

Kepala Badan Ketahanan Pangan, Agung Hendriadi, menuturkan, roadmap diversifikasi pangan hulu hingga hilir, meliputi  produksi, pascapanen, stok dan pengolahan, pemasaran hingga pemanfaatan berupa edukasi ke masyarakat.  

Agung menjelaskan bahwa untuk tahun 2020 hingga tahun 2021 mendatang, upaya diversifikasi pangan lokal pengganti beras meliputi penyediaan benih atau bibit unggul, pupuk, dan pendampingan.

Selain itu, Agung juga mengatakan perlunya mempertahankan areal tanam dan menambah areal baru untuk pisang sumber karbohidrat.

Dalam Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal, ia mengajak masyarakat tidak mengonsumsi beras atau nasi dan produk turunannya sehari dalam setiap bulan serta melakukan kampanye dan edukasi ke masyarakat. 

"Kita mendorong komoditas pangan lokal non beras ini dikembangkan sesuai potensi dan spesifik lokasi, satu wilayah punya satu keunggulan komoditas," ungkap Agung. Fokus komoditas yang menjadi bagian Gerakan Diversifikasi Pangan Lokal yaitu ubi kayu, sagu, talas,  pisang, kentang, dan jagung.

Selain itu, tambah Agung, sosialisasi dan edukasi akan terus digaungkan agar masyarakat mengonsumsi pangan lokal, karena pangan lokal memiliki kandungan gizi dan menyehatkan.(OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya