Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
TELUR ayam adalah bahan pangan asal hewan yang sangat digemari di kalangan masyarakat Indonesia, bukan hanya di Indonesia namun juga di seluruh dunia. Banyak olahan kuliner yang tercipta berbahan dasar telur didalam resepnya.
Telur ayam merupakan salah satu sumber protein hewani yang terjangkau di masyarakat dengan kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh.
Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) merupakan sentra produksi telur ayam konsumsi yang mampu memenuhi kebutuhan protein hewani ke sejumlah daerah sekitar Sulut. Sentra produksi telur ayam di Sulut di antaranya Kabupaten Minahasa, Kota Tomohon, dan Kota Kotamobagu.
Pada Sabtu (26/6), Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Karantina Pertanian Manado melakukan sertifikasi terhadap 26 ton telur ayam yang akan dikirim ke Tahuna sebanyak 5 ton dan ke Maluku Utara sebanyak 21 ton. Telur-telur tersebut akan berlayar dengan menggunakan KM. Permata Obi dan KM. Marina Bay melalui Pelabuhan Laut Manado.
Pemeriksaan fisik dilakukan pejabat karantina yang merupakan salah satu tindakan karantina sebagai bentuk penjaminan bahwa telur yang akan dilalulintaskan bebas dari hama dan penyakit hewan karantina (HPHK) serta aman untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Berdasarkan data pada sistem perkarantinaan, IQFAST pada periode Januari sampai dengan Mei 2020 tercatat sertifikasi telur ayam sebanyak 1154 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp 25 miliar atau naik 70% jika dibandingkan denham periode sama pada tahun 2019 yang hanya mencapai 679 ton dengan nilai Rp15 miliar.
Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksydayan. menyampaikan, “Pandemi Covid-19 tidak menyurutkan permintaan telur ayam asal Sulut, pasar utama dari telur ayam tersebut yakni Kota Ternate, Kabupaten Halmahera Utara, Kabupaten Kepulauan Sula, dan Kabupaten Kepulauan Sangihe".
Lebih lanjut, Donni menambahkan “Pelaku usaha telur ayam yang biasa mengurus sertifikat karantina ada yang perorangan maupun perusahaan, fasilitas di wilayah kerja kami ditujukan untuk semua pelaku usaha dan Karantina Pertanian Manado siap melayani.”
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil, secara terpisah menyampaikan.“Seluruh Unit Pelaksana Teknis Karantina Pertanian ditanah air akan memberikan pelayanan perkarantinaan berupa fasilitasi layanan ekspor, impor, maupun sertifikasi media pembawa antar area.”
"Hal ini sejalan dengan instruksi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo agar Barantan memastikan dan menjaga kualitas keamanan dan mutu pangan serta kelancaran distribusi 11 bahan pangan pokok nasional dalam kondisi aman dan terkendali, di antaranya beras, daging sapi dan ayam, minyak goreng, telur, bawang putih, bawang merah, aneka cabai dan gula," tutup Jamil. (OL-09)
Pada komoditas telur ayam misalnya, saat ini harganya kisaran Rp27.600 dari sebelumnya Rp27.800 per kg.
Harga beras sudah cukup stabil. Tapi dengan memasukinya musim panen padi yang diperkirakan bulan ini, kami harapkan harganya bisa kembali normal.
KELOMPOK Tani Kopi Wanoja Jawa Barat mengekspor tujuh ton kopi Arabika secara langsung ke Arab Saudi, Kamis (22/2).
Bersamaan naiknya harga sejumlah cabai dan bawang, terdapat juga komoditas yang harganya turun. Di antaranya tomat kecil dari Rp8 ribu menjadi Rp6 ribu per kg dan tomat besar dari Rp10 ribu
Harga beberapa barang komoditas pangan yang perlahan bergerak naik menjelang bulan puasa.
Berbagai skenario yang diupayakan Kementrian Perdagangan agar harga bahan pangan tetap stabil menjelang ramadan.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) berkomitmen terus membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan lokal.
Pengaruh El-Nino membuat masa panen di Kabupaten Kuningan yang seharusnya dilakukan Maret mundur sebulan.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Dengan inovasi benih, tidak ada alasan salah satu tanaman pangan tidak bisa ditanam di satu daerah karena kondisi geografisnya.
Pada gelaran itu disiapkan berbagai komoditas seperti beras, telur ayam, dan cabai merah. Harganya lebih murah dibanding di pasaran.
Keterbatasan lahan sejatinya tidak harus jadi kendala bagi Kota Sukabumi bisa meningkatkan produksi pangan lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved