Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Kembali Menguat, Tekanan terhadap Rupiah akibat Korona Masih Ada

Antara
25/6/2020 11:02
Kembali Menguat, Tekanan terhadap Rupiah akibat Korona Masih Ada
Petugas di tempat penukaran mata uang asing menunjukkan mata uang rupiah(ANTARA FOTO/Sigid Wahyudi)

KAMIS (25/6) pagi, nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta bergerak menguat. Akan tetapi ada potensi tertekan akibat naiknya jumlah kasus positif covid-19.

Pada pukul 9.45 WIB rupiah menguat 15 poin atau 0,11% menjadi Rp14.115 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.130 per dolar AS.

"Ada potensi rupiah sebagai salah satu aset berisiko mengalami tekanan hari ini, karena sentimen negatif kekhawatiran pasar terhadap meningginya kasus covid-19 kembali membayangi pergerakan pasar," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu (24/6).

Ariston menuturkan kasus covid-19 yang terus meninggi dikhawatirkan menghambat pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung.

Baca juga: Rupiah Bergerak Naik Didorong Potensi Pemulihan Ekonomi

Isu lain yang bisa menekan aset berisiko, lanjutnya, adalah rencana pengenaan tarif impor baru terhadap barang-barang Eropa oleh AS yang bisa memicu perang dagang baru.

"Namun demikian ekspektasi pasar terhadap potensi pemulihan ekonomi masih belum hilang. Sentimen ini masih bisa menopang penguatan aset berisiko," tutur Ariston.

Ariston memperkirakan rupiah hari ini bisa ditutup melemah tipis ke Rp14.050 per dolar AS dengan potensi resisten di Rp14.200 per dolar AS.

Pada Rabu (24/6), rupiah menguat 32 poin atau 0,22% menjadi Rp14.130 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.162 per dolar AS.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik