Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Harga Minyak Naik karena Ketatnya Pasokan

Antara
23/6/2020 08:36
Harga Minyak Naik karena Ketatnya Pasokan
Harga minyak berjangka naik di atas dua persen pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), di tengah ketatnya pasokan minyak mentah(AFP)

HARGA minyak berjangka naik di atas dua persen pada akhir perdagangan Senin (Selasa pagi WIB), di tengah ketatnya pasokan minyak mentah dari produsen utama dan karena penguncian virus korona terus diperlonggar meskipun terjadi rekor kenaikan kasus secara global.

Harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus naik 89 sen atau 2,1% menjadi ditutup pada US$43,08 per barel di London ICE Futures Exchange.

Sementara itu, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk penyerahan Agustus, kontrak yang lebih aktif hari itu, berakhir naik 90 sen atau 2,3% menjadi US$40,73 per barel di New York Mercantile Exchange.

WTI untuk pengiriman Juli juga meningkat 71 sen menjadi menetap di US$40,46 per barel. Kontrak Juli untuk WTI berakhir pada akhir sesi Senin (22/6).

Dalam pekan yang berakhir Jumat (19/6) harga minyak WTI naik 9,6% dan Brent naik 8,9%, didukung oleh pemulihan permintaan bahan bakar karena penguncian berkurang dan kegiatan ekonomi mulai dilanjutkan kembali.

Harga minyak mendapat dorongan dari anjloknya jumlah rig minyak AS dan Kanada, indikator pasokan di masa depan, yang jatuh ke level terendah baru minggu lalu, kata Presiden Konsultan Lipow Oil Associates, Andy Lipow.

Baca juga: Dolar Terkoreksi dan Mata Uang Berisiko Naik

Pembukaan kembali negara-negara bagian AS dan negara-negara di seluruh dunia setelah penutupan bisnis dan perintah tinggal di rumah yang disebabkan oleh virus korona baru, juga membantu reli minyak, kata Wakil Presiden Riset Pasar di Tradition Energy, Gene McGillian, di Stamford, Connecticut.

"Meskipun tampaknya ada lebih banyak kekhawatiran tentang covid, pasar terus bergerak lebih tinggi dengan harapan bahwa semuanya akan kembali normal," kata McGillian.

Prospek kepatuhan yang lebih besar oleh OPEC dan sekutu, sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC+, dengan pengurangan produksi terkoordinasi untuk menyeimbangkan pasar, juga mendukung minyak.

OPEC+ belum memutuskan apakah akan memperpanjang rekor pemangkasan pasokan 9,7 juta barel per hari (bph) menjadi bulan keempat, sehingga akan berjalan hingga akhir Agustus.

Kasus-kasus virus yang membengkak di Amerika Serikat dan di tempat lain membuat harga tidak bergerak lebih tinggi.

Korea Selatan mengatakan pada Senin (22/6) untuk pertama kalinya bahwa itu berada di tengah gelombang kedua dari virus korona. Organisasi Kesehatan Dunia melaporkan rekor kenaikan dalam kasus global pada Minggu (21/6), dengan kenaikan terbesar di Amerika Utara dan Selatan. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya