Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

Pasar Keuangan Domestik Masih Tertekan Pandemi Covid-19

M. Ilham Ramadhan Avisena
22/6/2020 14:52
Pasar Keuangan Domestik Masih Tertekan Pandemi Covid-19
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat menyampaikan keterangan pers.(Antara/Puspa Perwitasari)

HINGGA Juni, kondisi pasar keuangan domestik masih dalam tertekan pandemi covid-19. Tecermin dari keluarnya aliran modal asing (capital outflow) melalui instrumen saham dan Surat Utang Negara (SUN).

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Senin (22/6). Agenda rapat membahas Asumsi Dasar Krangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) 2021.

Baca juga: Sri Mulyani Usulkan Yield SBN Tenor 10 Tahun Jadi Acuan

"Sampai dengan Juni ini, kita lihat jumlah dari net foreign buying atau capital ouflow ke perekonomian dalam bentuk saham dari Januari ke 19 Juni, itu masih negatif Rp 12,3 triliun. Dibandingkan 2019 yang positif Rp 68,8 triliun," ujar Ani, sapaan akrabnya.

"Untuk pembelian SUN juga mengalami negatif Rp 127,9 triliun untuk periode Januari-Juni. Tahun lalu (periode sama) positif Rp 95 triliun," sambungnya.

Bila diakumulasikan, net foreign buying dalam surat berharga maupun saham sepanjang Januari-Juni minus Rp 140,2 triliun. Angka itu turun tajam dibandingkan periode sama pada 2019, yakni dalam level positif Rp 164 triliun.

Baca juga: Tahun Depan, Harus Ada Reformasi Kebijakan Fiskal

Turunnya pembelian saham dan surat utang, lanjut dia, memengaruhi imbal hasil obligasi pemerintah, khususnya dalam negeri. Nantinya, akan berdampak pada APBN sebagai instrumen fiskal negara.

Namun, perbaikan sedikit terlihat pada sisi pembelian surat utang oleh investor asing. Pada saat yang sama, hal itu menunjukkan sinyal positif pada pasar keuangan Indonesia.

"Yield kita dari luar negeri mengalami penurunan yang cukup siginifikan dibandingkan periode April ke sini. Sudah mengalami perbaikan 150 basis poin," pungkas Ani.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya