Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

BPS: Ekspor Mei 2020 Turun menjadi U$10,53 Miliar

Suryani Wandari Putri Pertiwi
15/6/2020 13:56
BPS: Ekspor Mei 2020 Turun menjadi U$10,53 Miliar
Kapal tunda melintas di dekat kapal yang melakukan bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.(ANTARA/SIGID KURNIAWAN)

BADAN Pusat Statistik (BPS) melaporkan Nilai ekspor Indonesia Mei 2020 mencapai US$10,53 miliar atau menurun 13,40 % dibanding ekspor April 2020.

Angka itu turun sekitar 28,95% jika dibandingkan dengan Mei tahun lalu yakni senilai US$14,83 miliar.

Menurut Kepala BPS Suhariyanto, penurunan ekspor tahunan itu disebabkan oleh turunnya ekspor nonmigas ke posisi yang cukup dalam.

"Ekspor nonmigas Mei 2020 mencapai U$9,88 miliar, turun 14,81% dibanding April 2020. Demikian juga dibanding ekspor nonmigas Mei 2019, turun 27,81%," kata Suhariyanto dalam konferensi pers via Youtube, Senin (15/6)

Ia melanjutkan, penurunan terbesar ekspor nonmigas Mei 2020 terhadap April 2020 terjadi pada logam mulia, perhiasan/permata sebesar US$382,5 juta (40,90%), sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada besi dan baja sebesar US$130,6 juta (18,11%).

Pada ekspor industri pengolahan Januari– Mei 2020 turun 0,08% dibanding periode yang sama tahun 2019, demikian juga ekspor hasil tambang dan lainnya turun 21,02%, sementara ekspor hasil pertanian naik 5,63%.

Baca juga: BI: ULN April 2020 Mencapai US$400,2 Miliar

Sementara itu secara bulanan sektor migas yang mencatatkan kenaikan, yakni sebesar 15,64% menjadi US$0,65 miliar. Namun kenaikan ekspor migas tetap saja tidak dapat mengompensasi turunnya ekspor nonmigas.

Suhariyanto melanjutkan saat ini ekspor nonmigas mei 2020 terbesar adalah tujuan Tiongkok. 

"Pertama yang paling tinggi tujuan Tiongkok yaitu US$2,21 miliar, disusul ekspor ke Amerika Serikat sebesar US$1,09 miliar dan ke Jepang sebesar US$0,83 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 41,82%. Sementara ekspor ke Uni Eropa (27 negara) sebesar U$0,89 miliar," lanjutnya.

Ia pun mengatakan, asal barang yang di ekspor pada Januari- Mei 2020 paling banyak berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$10,48 miliar (16,26%), diikuti Jawa Timur dengan nilai US$7,97 miliar (12,36%) dan Kalimantan Timur dengan nilai US$5,95 miliar (9,22%). (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya