Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PT Pertamina (Persero) mencatat penyaluran bahan bakar minyak (BBM) jenis gasoline selama masa Hari raya idul Fitri (23-25 Mei) hanya mencapai18 persen. Angka tersebut di bawah kondisi normal sebelum pandemi covid-19 yakni periode Januari dan Februari 2020.
Pada H-1 lebaran konsumsi gasoline tercatat sebesar 99.932 KL, namun pada hari H lebaran konsumsi turun di angka 58.510 KL dan H+1 tercatat 72.978 KL.
Dengan demikian, rata-rata penyaluran gasoline selama tiga hari Lebaran tersebut mencapai 77.140 KL. Padahal rata-rata penyaluran harian normal periode Januari-Februari 2020 mencapai 93.557 KL.
"Pada H-1 gasoline sempat mengalami kenaikan 6,8% diatas konsumsi normal, namun pada hari-hari selanjutnya konsumsi turun sehinga secara rata-rata selama H-1 s.d H+1 Lebaran, konsumsi BBM jenis gasoline masih 18% dibawah konsumsi normal" kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman melalui keterangan tertulisnya, Rabu (27/5).
Untuk gasoilne, realisasi penyaluran pada H-1 mencapai 19.428 KL, hari H Lebaran sebesar 7.061 KL, dan pada H+1 mencapai 8.478 KL atau rata-rata dalam tiga hari Lebaran sebanyak 11.656 KL.
Baca juga : Pertamina Pastikan Produksi Migas Triwulan I Stabil
"Kalau dibandingkan rata-rata penyaluran harian normal gasoil periode Januari-Februari 2020 sebesar 41.308 KL, maka penyaluran gasoil saat Lebaran turun 71,78 %," ujar Fajriyah.
Sementara, untuk LPG 3 kg, rata-rata penyaluran selama tiga hari Lebaran mencapai 14.404 MT dengan rincian H-1 25.860 MT, H tidak ada penyaluran karena libur Lebaran, dan H+1 mencapai 17.352 MT.
"Penambahan penyaluran LPG 3 kg dilakukan mulai H-7 sampai H-1 dengan rata-rata penyaluran sekitar 7 % di atas normal," tandasnya.
Dengan begitu Satgas Pertamina terus bersiaga untuk memonitor distribusi BBM dan LPG serta memastikan stock dalam kondisi aman. siaga terus dilakukan hingga 8 Juni nanti.
"Satgas masih terus berjalan, termasuk layanan Pertamina Call Center 135. Jika masyarakat membutuhkan informasi tentang produk Pertamina maupun layanan antar (delivery service), silahkan kontak ke 135" tutupnya. (OL-7)
Pertamina juga menempatkan petugas di lapangan untuk memastikan distribusi BBM dan LPG berjalan lancar.
PT Pertamina kembali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi di seluruh Indonesia mulai hari ini, Sabtu, 31 Mei 2025
Trubus Rahadiansyah meminta Pelindo II untuk mempercepat pengerukan Pelabuhan Pulau Baai.
Pengamat energi sekaligus Founder Pri Agung Rakhmanto menyebut bisnis ritel tasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) masih prospektif di dalam negeri.
Untuk memastikan ketersediaan BBM, terutama jenis Pertamax, di Balikpapan, Pertamina Patra Niaga terus melakukan pemantauan.
Pengawas Lapangan SPBU Batakan Esra mengatakan ketersediaan BBM bergantung pada pasokan dari Pertamina. Ia menduga terjadi keterlambatan distribusi dari pusat.
BPKH Limited mengambil langkah cepat dan bertanggung jawab dalam merespons kekurangan layanan konsumsi bagi jemaah haji Indonesia pada 14 Zulhijah 1446 H (10 Juni 2025).
BPKH Limited menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada jemaah haji Indonesia atas ketidaksempurnaan layanan konsumsi yang terjadi pada 14 Dzulhijjah 1446
Pada Mei 2025, kondisi pendapatan konsumen tergerus. Sementara itu, proporsi pembayaran cicilan atau utang justru mengalami peningkatan.
Untuk BBM, tersedia cadangan dengan ketahanan 8-13 hari, sedangkan LPG memiliki ketahanan hingga 5 hari.
MENURUT Asosiasi Pengusaha Kopi dan Cokelat Indonesia (APKCI), jumlah kedai kopi di Tanah Air diperkirakan mencapai 10 ribu gerai yang terdiri dari merek lokal dan merek internasional.
NEGOSIASI perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat dinilai sebagai peluang sekaligus ancaman. Itu karena kesepakatan yang tercipta bisa memperkuat ekspor Indonesia
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved