Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PANDEMI covid-19 memaksa sejumlah negara membatasi pergerakan manusia demi menekan penyebaran virus. Tidak terkecuali pada sektor penerbangan, dengan adanya larangan keluar dan masuk negara melalui pesawat.
Jumlah penerbangan yang semakin berkurang akibat pembatasan, membuat sejumlah maskapai melakukan grounded. Hal itu juga dilakukan Garuda Indonesia. Setidaknya, 70% pesawat milik maskapai pelat merah diistirahatkan selama pandemi covid-19.
Selama pesawat grounded, Garuda Indonesia melakukan prolong inspection untuk tetap menjaga kelayakan terbang pesawat. "Dalam masa covid-19, kita banyak melakukan grounded pesawat. Karena memang rute dan flight kita berkurang,” ujar Direktur Pemeliharaan Garuda Indonesia, Rahmat Hanafi, melalui akun Instagram resmi Garuda Indonesia, Minggu (24/5).
Baca juga: Begini Strategi Garuda Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19
“Untuk menjaga pesawat tetap layak terbang, kita melakukan yang namanya prolong inspection. Ini ada beberapa tahapan. Kita lakukan sesuai dengan aircraft manual masing-masing pesawat," imbuh Rahmat.
Prolong inspection dilakukan pada beberapa aspek, seperti mesin, kabin hingga sistem pesawat. Pengecekan dan perawatan dilakukan agar saat pesawat kembali mengudara, pengguna dapat merasa nyaman dan aman.
Pada bagian mesin, lanjut dia, dilakukan penutupan bagian knalpot pesawat. Itu bertujuan mencegah masuknya partikel masuk ke dalam mesin, yang dapat mengganggu performa mesin pesawat.
Baca juga: BUMN Terdampak Pandemi Dapat Stimulus Fiskal Rp 149 Triliun
Jika masa prolong lebih dari 14 hari, penutupan akan dibuka untuk memberikan sirkulasi udara yang baik pada mesin. Secara bersamaan, dilakukan pengecekan dan pembersihan dan kemudian ditutup kembali.
Sedangkan pembersihan dan perawatan dilakukan pada bagian kabin pesawat. "Kalau prolong itu lama. Itu seat cover akan kita copot, kemudian seat-nya dibersihkan, dan yang dicopot akan dibersihkan," jelas Rahmat.
Pesawat akan dipersiapkan dalam 2-3 hari, sebelum siap kembali mengudara. "Jadi, pesawat akan kita ambil dari storage 2-3 hari sebelumnya. Kita cek semua, baik dari mesin, kabin hingga sistemnya. Agar pesawat itu tetap aman dan nanti pada saat dipakai sudah reliable," tutupnya.(OL-11)
"Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menjadi vektor utama. Keberadaan dan penyebarannya yang meluas menjadikan arbovirus sebagai ancaman serius,”
Melonjaknya angka covid-19 di negara-negara tetangga perlu menjadi sinyal kewaspadaan yang bukan hanya harus direspons otoritas kesehatan tetapi juga masyarakat.
UPAYA pengendalian resistensi antimikroba (AMR) dibutuhkan untuk mencegah kemunculan berbagai penyakit berbahaya, termasuk yang bisa menimbulkan pandemi.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tim akademisi dari DRRC UI merilis buku yang membahas tentang risiko dari biological hazard dapat memberi pengaruh signifikan terhadap kesehatan masyarakat global.
Epidemiolog Masdalina Pane menjelaskan belum ada sinyal bahwa virus HKU5-CoV-2 menyebabkan wabah atau pandemi baru.
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved