Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
DOLAR AS melemah terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena para pelaku pasar mencerna risalah dari pertemuan kebijakan terbaru Federal Reserve (Fed).
Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, turun 0,26% pada 99,1250.
Risalah dari pertemuan Fed pada April yang dirilis Rabu (20/5) menunjukkan keprihatinan mendalam tentang ekonomi terbesar di dunia tersebut.
"Para peserta menilai bahwa dampak dari wabah Virus korona dan krisis kesehatan masyarakat yang sedang berlangsung akan terus membebani aktivitas ekonomi, pekerjaan, dan inflasi dalam waktu dekat dan akan menimbulkan risiko yang besar terhadap prospek ekonomi dalam jangka menengah," kata risalah.
Baca juga: Harga Emas menguat di Tengah Gelombang Stimulus
Euro mempertahankan kekuatannya setelah Prancis dan Jerman bersama-sama mengusulkan agar Komisi Eropa meminjam uang di pasar modal atas nama Uni Eropa dan menciptakan dana pemulihan untuk membantu ekonomi dan wilayah Eropa yang terpukul Virus korona. Kedua negara itu mengusulkan Dana Pemulihan 500 miliar euro (US$543 miliar).
Euro juga menemukan kekuatan dari data survei pada Selasa (19/5) yang menunjukkan sentimen investor Jerman meningkat lebih besar dari yang diperkirakan pada Mei.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi US$1,0984 dari US$1,0945 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi US$1,2230 dariUS$ 1,2281 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia naik menjadi US$0,6600 dari US$0,6567.
Dolar AS dibeli 107,48 yen Jepang, lebih rendah dari 107,72 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9647 franc Swiss dari 0,9709 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3891 dolar Kanada dari 1,3886 dolar Kanada. (A-2)
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menilai target pertumbuhan ekonomi 5,4% dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat sejarah dengan menembus level psikologis 8.000 pada perdagangan Jumat (15/8).
ASPEK keamanan menjadi salah satu pertimbangan utama dalam menarik minat investor untuk menanamkan modalnya.
Pembangunan hybrid warehouse di komplek pergudangan yang menggabungkan kantor, hunian, dan gudang dalam satu lokasi menjadi peluang investasi baru saat ini.
Jika ingin membeli barang, Raditya Dika akan membiarkan keinginan itu mengendap semalaman karena dapat berubah di keesokan hari.
Kawasan Canggu kian dilirik investor dunia sebagai aset investasi potensial, tak hanya untuk masa kini tetapi juga jangka panjang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 14 Agustus 2025, dibuka menguat 29,63 poin atau 0,38% ke posisi 7.922,54.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 13 Agustus 2025, dibuka menguat 54,39 poin atau 0,70% ke posisi 7.846,09.
Pengamat Celios, Nailul Huda, memprediksi BI akan mempertahankan BI Rate, seiring keputusan The Fed dan kondisi ekonomi yang tidak mendukung perubahan suku bunga.
Bank Sentral Amerika (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan untuk kelima kalinya tahun ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa 29 Juli 2025, dibuka menguat 11,02 poin atau 0,14% ke posisi 7.625,79.
Presiden Donald Trump mengatakan sangat kecil kemungkinan untuk memecat ketua The Fed Jerome Powell.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved