Mentan SYL: Tiga Penentu Keberhasilan Pertanaman Padi Musim Gadu

Mediaindonesia.com
13/5/2020 11:14
Mentan SYL: Tiga Penentu Keberhasilan Pertanaman Padi Musim Gadu
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meresmikan Gerakan Percepatan Tanam.(Ist/Kementan)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) melakukan pencanangan Gerakan Percepatan Tanam yang diresmikan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melalui video conference di Agriculture War Room (AWR) Kementan, Jakarta, Selasa (14/5). 

Acara pencanangan Gerakan Percepatan Tanam tersebut diikuti oleh para gubernur, bupati, dan kepala dinas pertanian tingkat kabupaten se-Indonesia. 

"Indonesia ini begitu luas. Kita membutuhkan upaya lebih keras. Lebih terpadu, bergotong royong, agar ketersediaan makanan 267 rakyat bisa kita sediakan lebih baik. Kalau kita pernah mengalami keberhasilan, maka tahun ini kita wujudkan keberhasilan yang lebih besar bagi negara,” kata SYL. 

Gerakan Percepatan Tanam, menurut Mentan SYL, merupakan upaya antisipasi terjadinya kekeringan dengan memanfaatkan potensi hujan yang masih ada seperti arahan Presiden Joko Widodo dalam rapat kabinet terbatas. 

Seperti diketahui sebelumnya, berdasarkan laoran Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Presiden Jokowi menyampaikan bahwa ada beberapa wilayah yang akan mengalami kemarau yang lebih kering dari biasanya. 

Menurut Mentan SYL, dari 34 propinsi, ada 8 provinsi andalan, 9 provinsi utama, dan 16 provinsi dalam pengembangan. Dengan dukungan infrastruktur irigasi, jalan usahatani, kredit usaha rakyat (KUR), asuransi usaha tani dan sistem logistik dan distribusi, ia bersama pemangku kepentingan pertanian lainnya optimistis mampu menyediakan pangan dalam situasi seperti ini. 

"Total luas areal musim tanam kedua atau musim gadu tahun 2020 sebesar 5,6 juta hektar. Insyaa Allah, para gubernur, bupati dan kepala dinas pertanian sudah komitmen, walau dalam situasi pandemi kita akan berusaha lebih keras untuk tetap berproduksi," ujar SYL. 

Lebih lanjut, Mentan SYL mengingatkan bahwa kerja keras saja belum cukup, ada syarat-syarat penentu yang harus dilakukan. 

"Semua itu bisa direalisasikan dengan syarat kita harus mempersiapkan prakondisi dengan menyiapkan benih, pupuk dan keperluan lain dengan menghitungnya secara presisi karena jika keliru maka fatal akibatnya,” ungkap SYL

Selain itu, menurutnya yang harus dilakukan adalah memperhatikan momentum. SYL yang berpengalaman selama 25 tahun sebagai kepala daerah menegaskan bahwa akan sisa-sia benih dan pupuk yang ada jika momentum tanam sudah lewat.

"Termasuk pengelolaan air. Kapan melakukan pompanisasi, membuka saluran dan sebagainya," jelas Mentan. 
 
SYL juga menegaskan harus ada skala prioritas, karena dengan mengetahui prioritas maka program pemerintah akan efektif dan efisien. (OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya