Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Ada Covid-19, Adaro Belum Berencana Revisi Target Produksi

Raja Suhud
13/5/2020 07:00
Ada Covid-19, Adaro Belum Berencana Revisi Target Produksi
CEO Adaro Energy Garibaldi Boy Thohir(Dok. Adaro)

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) belum berencana melakukan revisi terhadap rencana produksi batu bara perseroan meskipun saat ini dunia dilanda covid-19 yang menyebabkan banyak aktivitas bisnis terhenti.

Adaro masih cukup yakin bahwa target produksi 54 juta hingga 58 juta ton batu bara masih dapat dilakukan mengingat masih baiknya realisasi penjualan pada triwulan I 2020.

CEO Adaro Energy Garibaldy Boy Thohir mengatakan bahwa pihaknya baru akan melihat dampak dari pandemi covid-19 pada dua triwulan mendatang.

"Hampir 90% penjualan kita itu ke pembangkit listrik. Kita tahu bahwa listrik biar bagaimanapun tetap dibutuhkan. Jadi kita masih sesuai dengan bujet walaupun situasinya cukup menantang," kata Boy Thohir saat silaturahmi virtual di Jakarta, Selasa (12/5).

Selain itu dia memandang bahwa penjualan batu bara ke luar negeri juga tidak didominasi ke negara-negara yang menerapkan lockdown. Sehingga dari sisi permintaan relatif stabil. Saat ini penjualan batu bara Adaro ke China mencapai 12% dan India 15%.

Meski mengalami penurunan dari sisi harga jual, Boy mengaku bahwa pihaknya bisa mensiasati hal itu  dengan memanfaatkan penurunan harga bahan bakar minyak. Sehingga dari sisi pengeluaran mendapatkan penghematan dari biaya bahan bakar sekitar 30%.

Terkait dengan akan habisnya kontrak pertambangan yang dikelola Adaro pada 2022,Boy mengatakan pihaknya akan segera mengajukan permohonan perpanjangan tahun depan. Hal ini sesuai dengan perjanjian yang tertera dalam Perjanjian Karya Pertambangan Batu Bara (PKP2B) bahwa perpanjangan kontrak bisa diajukan dua tahun sebelum masa kontrak berakhir.

"Kami mempunyai hak mengajukan perpanjangan. Jadi RUU-nya mau diubah atau enggak, kami masih punya hak memperpanjang. Tahun depan kami ingin mengajukan perpanjangan ke pemerintah," tandasnya. (E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya