Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Menkeu: Pandemi Bisa Sebabkan Angka Kemiskinan Melonjak

Despian Nurhidayat
06/5/2020 17:26
Menkeu: Pandemi Bisa Sebabkan Angka Kemiskinan Melonjak
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani di Istana Negara. ​​​​​​​(Antara/Sigid Kurniawan)

MENTERI Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan jumlah penduduk miskin di Indonesia berpotensi naik akibat pandemi covid-19.

Sepanjang Maret-Mei, lanjut dia, terjadi lonjakan pada angka kemiskinan. “Bayangkan covid-19 yang terjadi beberapa bulan. Semua pencapaian penurunan kemiskinan dari 2011 sampai 2020 ini mengalami reverse,” ujar Ani, sapaan akrabnya, dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (6/5).

Baca juga: Bank Dunia: Covid-19 Ganggu Pengentasan Kemiskinan

Ani menyebut potensi kenaikan angka kemiskinan turut dipengaruhi meningkatnya jumlah pengangguran. Mengingat, banyak perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Berdasarkan data dari Kementerian Ketenagakerjaan, angka pengangguran melonjak lebih dari 2 juta orang dalam 1,5 bulan, sejak kasus covid-19 ditemukan di Indonesia. Dia menegaskan bantuan sosial (bansos) menjadi salah satu upaya menjaga angka kemiskinan agar tidak semakin melonjak.

“Belanja bansos jadi salah satu upaya untuk menjaga kemiskinan tidak semakin melonjak. Sebab pandemi menimbulkan PHK dan penurunan kegiatan ekonomi, termasuk informal dan UMKM,” pungkas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia.

Baca juga: BI: Optimisme Konsumen Melemah Cukup Dalam

Pemerintah juga memberikan insentif khusus bagi perusahaan. Dunia usaha diharapkan tetap memiliki modal usaha, sehingga tidak perlu melakukan PHK.

"Kita juga fokus pada Kartu Prakerja yang diharapkan bisa cover 5,6 juta orang, yang bentuknya setengah bansos. Kami tingkatkan bersama Kementerian Ketenagakerjaan terkait langkah untuk tangani lonjakan pengangguran,” jelasnya.(OL-11)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya