Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Dampak Korona, PT Pelni Diprediksi Rugian Rp862 Miliar

Hilda Julaika
29/4/2020 16:19
Dampak Korona, PT Pelni Diprediksi Rugian Rp862 Miliar
Direktur Utama (Dirut) PT Pelni, Insan Purwarisya L Tobing(Antara)

DIPREDIKSI PT Pelni akan mengalami kerugian mencapai Rp862 miliar di akhir 2020 ini, sebagai dampak berantai pandemi covid-19.

Kerugian ini pun , menurut Direktur Utama (Dirut) PT Pelni, Insan Purwarisya L Tobing sudah termasuk rencana pemberian dana Public Service Obligation (PSO) dan subsidi dari pemerintah mencapai 50%.

“Kami prediksi tidak ada kenaikan penumpang yang signifikan hingga akhir tahun. Maka kami memprediksi di akhir 2020 Pelni akan mengalami kerugian hingga Rp862 miliar. Kami harapkan angka PSO dan subsidi tidak kurang dari yang dianggarkan sehingga kerugian tidak semakin besar,” ujar Insan saat rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi VI DPR RI secara virtual, Rabu (29/4).

Kerugian ini bisa terjadi, sambungnya, lantaran penurunan penumpang yang drastis. Insan memprediksi hingga akhhir tahun hanya akan ada sebanyak 1,7 juta penumpang yang dilayani oleh kapal Pelni. Padahal target Pelni tahun ini bisa mengangkut penumpang hingga 4,8 juta.

“Sehingga prediksi realisasi yang akan kami dapatkan jumlah penumpang hanya bisa 1,7 juta orang dari target 4,8 juta,” ungkapnya.

Adapun kebijakan strategi yang akan dilakukan oleh Pelni di antaranya, pertama tetap mempersiapkan armada-armada kapal untuk apabila sewaktu-waktu dibutuhkan. Kedua melakukan optimalisasi muatan logistik yang akan terus dilakukan. Menurutnya, hingga triwulan 1 ini kapal barang sudah memenuhi target sebesar 80% dari yang direncanakan.

“Bulan April ini kami melihat angkanya (angkutan logistik) juga msh tetap tinggi. Mudah-mudahan ini membantu kami. Dibandingkan tahun lalu, muatan balik kapal hanya sekitar 10% dari kapsitas kapal. Tahun ini sudah mendekati 40% ini mudah-mudahan menjadi membantu Pelni dalam penghasilan,”harapnya.

Pihaknya pun memprioritaskan angggarn perusahaan untuk mempertahankan kelayakan dan keselamatan kapal. Serta melakukan optimalisasi arus kas (cashflow) yang jika dihitung-hitung hanya akan mampu bertahan dalam 6 bulan ke depan.

“Selain itu, kami mencoba mendapatkan kredit dari perbankan untuk modal kerja yang beberapa bank sudah menyatakan kesediaan membantu kami bila diperlukan,” jelasnya. (OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya