Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KETIKA banyak sektor terdampak Covid-19, komoditas pangan sepertihalnya hortikultura justru mendapat berkah. Kebutuhan buah-buahan dan sayur mayur para petani lokal meningkat drastis. Dari sisi ekspor, kendati mengalami sedikit kendala dari sisi distribusi, permintaan komoditas hortikultura dari pasar internasional masih tinggi.
Terlebih setelah Ditjen Hortikultura Kementan memfasilitasi para pelaku ekspor produk hortikultura mengikuti beberapa pameran international di Guangzhou dan Shanghai (Tiongkok), Dubai (Uni Emirat Arab), Jeddah (Arab Saudi), dan Berlin (Jerman).
Hal tersebut sebagaimana arahan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL), untuk terus mendongrak kualitas dan kuantitas komoditas lokal sebagai upaya mendukung Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Komoditas Pertanian (GraTiEks)
Para eksportir juga difasilitasi mengikuti pameran bertaraf Internasional yang dilaksanakan di dalam negeri seperti Trade Expo Indonesia (TEI). Salah seorang eksportir muda yang baru lahir adalah M. Riyansyah Putera atau biasa dipanggil “Rian”.
Pemuda asal dari Sumatera Utara yang sekarang berdomisili di Bali memiliki keberaniannya untuk mencari peluang pasar Internasional. Ia mengikuti pameran-pameran di berbagai negara telah membuahkan hasil dan patut mendapatkan acungan jempol. Melalui pameran di Kazakhstan, Dubai dan Berlin, anak muda ini berhasil mendapatkan kontrak bernilai jutaan dolar AS.
“Ekspor tetap jalan. Kendala pasti ada terlebih di masa sekarang, sedang pandemi Covid-19. Tapi secara keseluruhan berjalan lancar,” ujar Rian melalui keterangan tertulisnya, Minggu (26/4).
Dia mengungkapkan pihaknya masih tetap melakukan ekspor, antara lain ke Rusia, Jepang, dan Maladewa. Meskipun volume dan kuantitas berkurang jika dibandingkan dengan kondisi normal karena keterbatasan kargo.
“Sabtu lalu (18/4) kami mengirim jeruk nipis (lime) sebanyak 10 ton ke Maldives dan pada hari Senin (20/4) melakukan ekspor ke Jepang, yaitu 4 ton cabe frozen, 1 ton jengkol, 500 kg petai, dan 500 kg lengkuas,” jelas Rian.
Rian mengaku sudah memegang kontrak ekspor untuk beberapa waktu ke depan, dan ada juga yang masih tahap proses penyelesaian penawaran. “Misalnya saja hari ini, perusahaan akan melakukan ekspor 1 ton manggis ke Dubai,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Rian juga siap membantu Kementerian Pertanian (Kementan) dalam hal ini Direktorat Jenderal Hortikultura. Yakni agar eksportir membeli cabai di daerah sentra yang saat ini sedang panen raya.
“Beberapa waktu ke depan kami akan membeli 7 ton cabai dari Kabupaten Brebes, Jawa Tengah dan mengekspornya ke Jepang dalam bentuk beku,” ungkap Rian.
Direktur Pengolahan Pemasaran Hasil Hortikultura, Kementan, Yasid Taufik mengapresiasi apa yang dilakukan Rian. Eksportir-eksportir muda seperti Rian harus terus didorong untuk bersinergi dengan petani.
“Ini sesuatu yang positif. Mereka bisa membantu penyerapan produksi hasil hortikultura Indonesia dengan harga yang baik, sehingga petani tetap bersemangat untuk menanam,” kata Yasid.
Yasid berharap para eksportir Indonesia dapat aktif menawarkan produk-produk hortikultura yang saat ini sedang panen ke para pembeli di luar negeri. “Sehingga produk yang dihasilkan petani dapat diserap dan harganya tetap baik,” tutup dia.
Produksi komoditas hortikultura meningkat
Direktur Jenderal Hortikultura Kementan, Prihasto Setyanto mengaku optimistis bahwa komoditas buah dan sayur petani lokal terus meningkat. Dengan segala anugerah kekayaan alam Indonesia, yang notabene dipenuhi lahan subur, menjadi sebuah keniscayaan produk hortikultura petani lokal terus berjaya.
Optimisme Anton, sapaan Prihasto Steyanto, tak lepas dari tren produksi komoditas hortikultura yang terus naik. Pada tahun 2019 produksi sayur meningkat 3% dari tahun 2018 dengan jumlah produksi sebesar 13.418.424 ton.
“Produksi sayur didominasi oleh bawang merah sebanyak 1.580.243 ton, kubis 1.407.903 ton, kentang 1.314.654 ton, dan cabai rawit 1.374.215 ton,” jelas Anton.
Sedangkan produksi buah nasional tahun 2019 mengalami kenaikan sebesar 5% dari tahun 2018 dengan jumlah produksi sebesar 22.517.638 ton.
“Produksi buah didominasi oleh pisang 7.280.659 ton, mangga 2.808.936 ton, jeruk siem 2.444.516 ton, nanas 2.196.456 ton, dan durian 1.169.802 ton,” tambah dia.
Di sisi lain rasio jumlah penduduk Indonesia jika dibandingkan terhadap permintaan sayur dan buah masih relatif kecil. WHO merekomendasikan untuk mengkonsumsi sayur dan buah yang baik adalah 400 gram per kapita per hari.
“Namun konsumsi per kapita per hari untuk sayur-sayuran dan buah-buahan penduduk Indonesia baru 209,89 gram, terdiri dari 119,79 gram konsumsi sayur-sayuran dan 90,10 gram konsumsi buah-buahan. Bila dijadikan konsumsi per kapita per tahun, maka orang Indonesia baru makan sayuran sebanyak 43,12 kg per kapita per tahun.
“Sedangkan untuk buah baru sekitar 32,44 kg per kapita per tahun (BPS, Susenas Maret 2019). Ini tantangan sekaligus peluang,” pungkas Alumnus Universitas Brawijaya tersebut. (OL-09)
Pemerintah menetapkan harga ayam ras hidup (livebird) minimum Rp18.000/kg berlaku nasional mulai 19 Juni 2025 untuk melindungi peternak dari kerugian.
Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementan, Arief Cahyono, mengucapkan selamat atas terpilihnya Ketua Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) periode 2025–2028, Beledug Bantolo.
Kementerian Pertanian (Kementan) terus memperkuat komitmennya dalam mewujudkan swasembada pangan nasional melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.
Kementan merumuskan lima langkah strategis bersama pelaku industri perunggasan, dengan didukung salah satunya oleh Komunitas Peternakan Unggas Nasional (KPUN).
Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian (Pusat PVTPP) Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar pelatihan konsultan Perlindungan Varietas Tanaman (PVT).
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
Trimegah Sekuritas menyebut sejumlah faktor yang menunjukkan bahwa arah kebijakan pemerintah saat ini mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa Indonesia bisa mendapatkan setidaknya dua keuntungan dari pengenaan tarif Indonesia ke Amerika Serikat sebesar 19%.
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Novyan Bakrie menyambut positif kesepakatan tarif impor sebesar 19% untuk produk Indonesia ke Amerika Serikat.
KETUA Gekrafs Temi Sumarlin mengungkapkan industri kreatif Tanah Air memiliki potensi besar, salah satunya fesyen. Industri subsektor ekraf itu dinilai menjanjikan
Kadin Indonesia bahas skema re-export dari Indonesia melalui Timor Leste untuk mengakses pasar global lebih kompetitif.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved