Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

​​​​​​​APBN Hingga Maret Alami Defisit Rp76,4 triliun

Suryani Wandari Putri Pertiwi
17/4/2020 15:08
​​​​​​​APBN Hingga Maret Alami Defisit Rp76,4 triliun
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati(ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA)

MENTERI Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga 31 Maret mengalami defisit Rp76,4 triliun atau sekitar 0,45% PDB.

Angka itu berasal dari pendapatan negara yang tumbuh 7,7% atau sekitar Rp375,9 triliun. Sementara belanja negara lebih besar yaitu sekitar Rp452,4 triliun atau sekitar 17,8% dari APBN.

Meski begitu, ia menegaskan angka itu bukan berasal dari kegiatan ekonomi. 

"Posisi sampai 31 Maret pendapatan negara tumbuh 7,7%. Namun ini catatannya langsung saya sampaikan ini tidak berasal dari kegiatan ekonomi," kata Sri Mulyani dalam Video Conference, Jakarta, Jumat (17/4).

Ia juga menyebutkan, hal ini terjadi lantaran adanya pergeseran pembayaran dividen dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menurutnya banyak perbankan BUMN yang mempercepat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan membayarkannya di bulan Maret. 

"Sehingga yang muncul dalam bentuk PNBP kita melonjak. Ini karena bank-bank BUMN kita melakukan RUPS lebih awal dan mereka membayarkan dividennya pada Maret ini," ungkapnya.

Baca juga: Penerimaan Pajak Hingga Maret Kontraksi 2,5%

Tidak hanya itu, menurutnya angka APBN di bulan Maret ini bukanlah angka normal kondisi ekonomi adanya pembelian cukai yang lebih awal di bulan sebelumnya untuk mengantisipasi pembatasan sosial.

"Pertumbuhan bulan maret 7,7% terlihat cukup baik kalau dibandingkan tahun lalu yang 4,6%. Meskipun basis supportingnya bukan basis ekonnomi secara luas," katanya.

Sementara itu di sisi belanja, Sri mengatakan hanya tumbuh 0,1% yang dis3babkan oleh beberapa faktor seperti belanja Kementerian dan Lembaga yang mengalami kenaikan cukup tajam Rp143 triliun atau sekitar 11%. (A-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya