Headline

Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.

Fokus

Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.

IHSG Rebound, Pasar Nantikan Suku Bunga Acuan BI

Despian Nurhidayat
14/4/2020 10:20
IHSG Rebound, Pasar Nantikan Suku Bunga Acuan BI
Karyawan melintasi layar pergerakan IHSG di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta.(Antara/Galih Pradipta)

PERGERAKAN Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Selasa (14/4), berhasil rebound dan menapaki zona hijau.

Berdasarkan pantauan Media Indonesia pada pukul 09.00 WIB, IHSG naik 0,39% atau 17,95 poin di level 4.641,84. Hasil ini sangat menggembirakan, setelah IHSG pada penutupan perdagangan Senin (13/4) betah di zona merah, dan terpantau turun 0,54% atau 25,19 poin di level 4.623,89.

Meski mengalami kenaikan terbatas, analis Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper Jordan, memperkirakan IHSG akan kembali terkoreksi dengan area support sekitar 4.591-4.558. Sementara area resistance, IHSG akan berada pada rentang 4.692 hingga 4.658.  

Baca juga: Covid-19 Guncang Ekonomi, KSPI Khawatirkan PHK Massal

Sentimen yang akan memengaruhi IHSG pada hari ini ialah pengumuman suku bunga acuan oleh Bank Indonesia. Namun, perkembangan pandemi virus korona (covid-19) juga masih memberi tekanan terhadap indeks. 

"Pergerakan IHSG masih dibayangi perkembangan covid-19 dan pernyataan Bank Indonesia terkait suku bunga," kata Dennies dalam risetnya.

Seperti diketahui, Bank Sentral dijadwalkan mengumumkan kebijakan BI 7 Days Reverse Repo Rate pada hari ini. Keputusan itu diambil dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang sudah digelar sejak kemarin.

Riset Valbury Sekuritas juga memprediksi pergerakan IHSG pada hari ini relatif terbatas. Hal itu disebabkan katalis positif bagi pasar di tengah covid-19, masih mendominasi sentimen pasar. Selain itu, sentimen dari pasar saham luar negeri juga dinilai cukup berdampak.

Baca juga: IHSG Anjlok 23,6%, OJK: Terdalam Sepanjang Sejarah

“Itu akhirnya bisa mengakibatkan IHSG kembali berpeluang melemah. Ditambah dengan kondisi pasar saham AS ditutup menurun pada perdagangan kemarin," bunyi riset Valbury Sekuritas.

Menurut Valbury Sekuritas, sentimen pasar dari dalam negeri kali ini berkutat pada harga gas industri per 1 April, yang turun menjadi US$ 6 per MMBTU di tengah pandemi covid-19. Penurunan harga gas industri memberikan konsekuensi sangat besar terhadap APBN.

Harga gas bisa turun, namun dengan skenario kompensasi terhadap penurunan subsidi di sektor BBM dan listrik. Artinya, ada pengurangan subsidi di sektor kelistirikan. Oleh karena itu, perlu dilakukan subsquencing yang sangat hati-hati. Pengurangan pos ini menyangkut keberlangsungan APBN. Sebab, mengambil beban yang tidak efisien dari perekonomian dalam bentuk subsidi.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya