Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Pendaftar Keluhkan Akses Website Program Kartu Prakerja

Hilda Julaika
13/4/2020 20:35
Pendaftar Keluhkan Akses Website Program Kartu Prakerja
Petugas mendampingi warga yang melakukan pendaftaran calon peserta Kartu Prakerja di LTSA-UPT P2TK di Surabaya, Jawa Timur.(Antara/Moch Asim)

Pemerintah telah membuka pendaftaran bagi calon peserta Program Kartu Prakerja sejak akhir pekan lalu. Sekitar 1,4 juta calon peserta telah mendaftar. 

Namun, sejak dibuka pada 11 April lalu, para pendaftar program ini mengeluhkan server website yang lambat serta masih kurangnya sosialisasi pada masyarakat.

Titi Rahayu, salah satu pekerja swasta di Jakarta mengaku harus berkali-kali berupaya agar bisa melakukan log-in di website tersebut. Ia mengatakan setelah percobaan lima kali baru akhirnya bisa melakukan log-in dan pendaftaran program ini.

"Dari tadi siang gagal terus mau coba login. Ada 5 kali percobaan gagal terus. Layanan web-nya sempet gak bisa. Baru saat sore akhirnya bisa log-in," ujar Titi kepada Media Indonesia, Senin (14/4).

Server yang lambat saat proses pendaftaran melalui website ini diketahui karena banyaknya masyarakat yang melakukan pendaftaran di waktu yang sama. Sehingga menyebabkan layanan terganggu.

Di lain sisi, ada pula pendaftar yang cenderung mudah saat melakukan proses pendaftaran. Tegar Prasetyono yang merupakan Freelance Graphic Designer mengatakan hanya membutuhkan waktu 5 menit untuk melakukan pendaftaran dan proses tes selama 25 menit. Namun, ia tak memungkiri sempat dua kali gagal mengunggah KTP sebelum akhirnya berhasil.

"Saya tadi 5 menit untuk proses pendaftaran. Awalnya gagal upload KTP sebanyak dua kali. Tadinya saya juga khawatir gagal karena teman saya dari pagi mencoba belum bisa. Tapi saya langsung berhasil setelah dua kali coba," ceritanya.

Terlepas dari perihal pendaftaran, kedua pendaftar program Kartu Pekerja ini merasa sosialisasi dari program ini belum jelas. Tuti mengaku kebingungan perihal tata cara mendaftar dan manfaat dari program ini. Menurutnya pemerintah harus melakukan sosialisasi yang tepat sasaran.

"Soalnya banyak yang masih ga paham cuma taunya dapat uang saja. Padahal itu kan buat pelatihan meningkatkan skill juga ya. Ini terutama sosialisasi ke pegawai yang sudh tua maksudnya sekitar 40 tahun ke atas yang kena dampak ini dan ikut prakerja," ungkapnya. 

Terkait kesulitan akses itu, Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Pra Kerja, Panji Winanteya Ruky mengatakan pemerintah berupaya untuk memperbaiki dan meningkatkan kapasitas layanan server.

"Karena animo masyarakat sangat tinggi dan semua berbondong-bondong masuk pada saat yang bersamaan. Kami telah melakukam beberapa langkah untuk memperbaiki dan meningkatkan kapasitas layanan," ujar Panji kepada Media Indonesia, Senin (13/4).

Lebih lanjut pihaknya memaparkan telah berupaya untuk melakukan peningkatan kapasitas server dan layanan verifikasi email. Selain itu, meningkatkan kapasitas kuota verifikasi oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).

Pihaknya pun mengingatkan agar masyarakat tidak perlu panik. Pasalnya, layanan web Kartu Prakerja dibuka 24 jam. Menurutnya, apabila saat mendaftar server lambat itu disebabkan terlalu banyaknya pendaftar yang masuk ke website. Sehingga disarankan untuk mencobanya kembali di lain waktu.

"Maksudnya kalau respon lambat mungkin traffic sedang tinggi sekali. Bisa dicoba lagi di lain waktu. Layanan tersedia 24 jam. Pekan depan pun masih bisa ikut gelombang selanjutnya," sarannya. (E-1 )



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Raja Suhud
Berita Lainnya