Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Inovasi BUMN tak Merata, Erick Mau Bangun Pusat Teknologi Bersama

Faustinus Nua
20/2/2020 16:12
Inovasi BUMN tak Merata, Erick Mau Bangun Pusat Teknologi Bersama
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2).(ANTARA/Rivan Awal Lingga )

MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan bahwa di era disrupsi, industri dituntut untuk terus melakukan invonasi dan memanfaatkan teknologi-teknologi terbaru. Namun yang terjadi di perusahaan-perusahaan plat merah saat ini tidaklah merata.

"Lalu inovasi dan kepemimpinan teknologi pada saat ini tidak merata karena dijalankan sendiri-sendiri oleh BUMN-nya," kata Erick dalam Rapat Kerja Bersama anggota Komisi VI DPR, di Jakarta (20/2).

Untuk itu, lanjutnya Kementerian BUMN akan membentuk pusat teknologi bersama bagi semua BUMN. Setiap penemuan baru bisa di-sharing dan dimanfaatkan bersama baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil.

"Apa keperluan teknologi yang bisa disinergikan sesama BUMN? Jadi bukan gradual sendiri-sendiri tapi bersama-sama diskusikan," imbuhnya.

Baca juga: Pemerintah Didorong Modernisasi BUMN Jadi Lokomotif Baru Ekonomi

Dijelaskannya, hal tersebut sudah diterapkan di negara-negara lain seperti Singapura. Dengan memanfaatkan pusat teknologi bersama, semua perusahaan BUMN kemudian bisa mengoptimalkan penggunaan teknologi untuk inovasi perusahaan ke depan. Apalagi, pemerintah saat ini terus mendorong industri untuk berkembang menjadi industri 4.0.

"Industri kecil di Singapura sudah tidak memerlukan pegawai, sudah pakai robotic. Yang akhirnya akan menggerus kembali manufakturing yang ada di Indonesia," ungkapnya.

Dia menambahkan pemanfaatan teknologi bersama juga akan memeprkuat BUMN untuj bersaing dengan perusahaan asing. Pasalnya, melalui visi BUMN go global sudah seharusnya perusahaan plat merah mengikuti perkembangan yang ada. 

Apalagi, di era disrupsi ini apabila tidak adaptif maka industri lama akan terus tergerus dan hilang. (A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya