Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Guna Gairahkan Wisata, Turis Diberi Diskon 30%

Andhika Prasetyo
18/2/2020 07:10
Guna Gairahkan Wisata, Turis Diberi Diskon 30%
Presiden Joko Widodo.(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

DEMI mendorong kinerja pariwisata dalam jangka pendek yang kini ­tengah meredup lantaran merebak­nya virus korona, pemerintah berniat memberikan stimulus berupa insentif kepada para pelancong baik dalam maupun luar negeri.

Langkah itu dilakukan Presiden Jo­ko ­Widodo dengan memberikan potongan ­ta­­rif hingga 30% dari total tarif riil kepada wisatawan Nusantara dan mancanegara yang mengunjungi tempat-tempat tertentu di In­do­nesia. Kebijakan tersebut bisa diterapkan hingga tiga bulan ke depan.

“Ini masih kita hitung bersama-sama sore hari ini untuk memberikan diskon insentif. Mungkin kita beri waktu selama tiga bulan ke depan untuk destinasi-destinasi yang nanti juga akan kita putuskan,” ujar Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas di Kantor ­Presiden, Jakarta, kemarin.

Lebih dari itu, Presiden juga membuka peluang untuk memberi diskon hingga 50% bagi biro-biro perjalanan untuk mendatangkan lebih banyak turis ke berbagai daerah di Indonesia. “Sehingga betul-betul menggairahkan dunia wisata kita karena memang sekarang baru ada masalah karena virus korona.”

Untuk jangka panjang, imbuh Jokowi, pemerintah akan fokus mengerek peringkat daya saing pariwisata Indonesia yang kini masih tertahan di posisi 40.

Dalam lima tahun terakhir, peringkat Indonesia memang terus merangkak naik secara konsisten. Pada 2015, Indonesia masih berada di level 50, kemudian naik ke urutan 42 di 2017 dan naik tipis ke peringkat 40 pada 2019.

Namun, jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga utama, Indonesia saat ini masih tertinggal. Thailand tercatat ada pada posisi 31, Malaysia di rangking 29, dan Singapu­ra berada jauh di angka 17.

 

Andalkan APBN

Dalam konteks yang sama, Menteri ­Keuang­an Sri Mulyani mengungkapkan pemerintah bisa mengandalkan APBN untuk pemberian insen­tif berupa pemotongan tarif penerbangan wi­sata sebesar 30%.

Perihal besarannya, ia mengatakan saat ini masih dalam proses finalisasi dengan menghitung estimasi jumlah lalu lintas penerbangan, penumpang, dan diskon yang diberikan.

“Kapan berlaku dan berapa lama berlaku ju­ga akan kita tetapkan. Akan ada hitungan antara low season sampai peak season, berapa lama dukungan dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi pariwisata,” ujar Sri Mulyani, kemarin.

Pemerintah juga akan melibatkan perusa­ha­an-perusahaan BUMN terkait, seperti Ang­kasa Pura I dan II serta Pertamina, untuk mem­beri insentif dalam bentuk pelayanan ekstra atas tarif yang mereka pungut dalam kegiatan penerbangan.

Dalam beberapa hari ke depan, Menkeu bersama Menteri Perhubungan Budi Karya ­Sumadi, Menteri BUMN Erick Thohir, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Ku­subandio masih akan terus berdialog untuk me­matangkan skema tersebut.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wish­nutama menambahkan, insentif tiket penerbangan wisata akan ditujukan bagi beberapa daerah tertentu, meliputi Den­pasar, Kupang, Batam, Bintan, Manado, Yog­ya­karta, dan Lombok. “Diskon akan berlaku untuk seluruh maskapai penerbangan yang mengambil rute-rute ke daerah tersebut.”

Di sisi lain, Menhub Budi Karya Sumadi me­ngatakan pemerintah akan memberikan subsidi langsung kepada maskapai penerbang­an untuk menekan kerugian di tengah merebaknya wabah virus korona.

Menhub juga mengimbau pihak bandara dan maskapai untuk memberikan potongan harga kepada penumpang. Dengan cara itu, pariwisata dalam negeri diharapkan bisa ber­gairah kembali. (Ant/X-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya