Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KONDISI ketidakpastian global yang dihadapi Indonesia akibar perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok perlu diantisipasidengan memperkuat perekonomian Indonesia, khusunya di sektor industri lewat peningkatan produksi dalam negeri.
"Indonesia dalam situasi seperti ini (perang dagang) harus menguatkan perekonomian dalam negeri. Potensi dalam negeri masih cukup besar karena penduduk kita merupakan pasar yang besar tadi," kata pakar ekonomi Emil Salim di sela-sela acara Dialog 100 Ekonom Bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, Jakarta, Kamis (17/10).
Dia menjelaskan, melalui program pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) bisa mendukung sektor-sektor ekonomi dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan ekonomi nasional.
Begitu pula dengan peningkatan pangan dapat memenuhi kebutuhan pangan. Sementara terkait barang-barang impor, Indonesia perlu mendorong industri dalam negeri untuk menemukan barang substitusi.
Baca juga : Pembangunan Infrastruktur Belum Pacu Pertumbuhan Ekonomi
"Itu menjadi jalan keluar memanfaatkan pasar Indonesia yang besar ini dengan demikian kita bisa hindari trade war. Sehingga situasi ekonomi global yang tak menggembirakan kita cari pasar di domestik," tuturnya.
Dalam 5 tahun ke depan, apabila pemerintah mampu memanfaatkan pasar domestik maka ia yakin situasi global tidak terlalu berdampak pada ekonomi nasional.
Emil juga berharap agar pemerintah mampu memperbaiki kelemahan-kelemahan ekonomi Indonesia seperti tekstil sehingga tidak terlalu bergantung pada impor.
"Intinya adalah kita gerakan produksi-produksi dalam negeri tadi agar lebih beraneka ragam," katanya. (OL-7)
Dari sisi fiskal dan makroekonomi, Anggota Komisi XI DPR RI, Puteri Komarudin, mengingatkan bahwa kebijakan ini dapat menghambat target pertumbuhan ekonomi nasional.
Penghargaan ini diselenggarakan oleh La Tofi School of Social Responsibility, dengan fokus pada pencapaian ESG perusahaan dalam kerangka SDGs PBB.
PMI Manufaktur Indonesia pada Juni 2025 kembali mencatatkan kontraksi. Berdasarkan data S&P Global, PMI Indonesia turun 0,5 poin menjadi 46,9, dibandingkan Mei 2025 yang berada di level 47,4.
Strategi keamanan siber yang tangguh dimulai dengan visibilitas yang lengkap, mengetahui apa yang perlu dilindungi dan ketika risiko terbesar berada.
Selama ini, industri tekstil dalam negeri telah menyepakati skema nontarif dengan memprioritaskan penyerapan produksi lokal, dan hanya mengimpor sesuai kebutuhan.
IHGMA mendorong profesionalisme para GM hotel dengan memperkuat literasi digital sebagai bagian dari strategi jangka panjang.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved