DEPUTI Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Fajar Harry Sampurno mengatakan, Pos Indonesia harus bertransformasi untuk memperbaiki kondisi perusahaan.
"Kalau PT Pos yang penting bagaimana mengubah bisnis modelnya. Kan selama ini (mengirim) surat, sekarang harus berubah menjadi (pengiriman) paket," kata Fajar saat ditemui di Hotel Pullman, Jakarta, Rabu (24/7).
PT Pos Indonesia belakangan menjadi sorotan karena dirumorkan bangkrut lantaran terimbas disrupsi teknologi. Masyarakat yang dulu kerap mengirim surat maupun wesel kini beralih menggunakan telepon genggam, baik untuk berkirim kabar maupun mentransfer uang.
Menurut Fajar, PT Pos Indonesia harus mengubah bisnis modelnya secara keseluruhan. Fajar mengungkapkan, pihaknya juga berkordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi terkait perubahan bisnis model tersebut.
Di samping itu, Kementerian kini tengah mewacanakan pemberian modal tambahan bagi PT Pos untuk melaksanakan transformasi bisnis.
"Enggak masalah (penambahan modal), modal bisa dari modal negara atau dari pinjaman. Inalum kemarin enggak perlu modal negara," tandasnya. (A-2)