Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BADAN Pemeriksa Keuangan (BPK) idealnya diisi oleh orang-orang yang tidak hanya memiliki kredibilitas dan profesional, tapi juga idependen.
Hal itu disampaikan pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Adi Prayitno menanggapi sejumlah politikus yang berbondong-bondong mendaftar sebagai anggota BPK.
Menurut Adi, sulit memisahkan para politikus yang mendaftar dengan persepsi mereka sebagai anggota partai.
"BPK itu lembaga negara yang kredibel, semestinya calon anggota BPK itu orang yang betul-betul independen, tidak punya irisan apapun dengan kepentingan politik tertentu," tutur Adi kepada Media Indonesia, Sabtu (6/7).
Adi khawatir jika kursi komisiner BPK banyak diisi politikus, profesionalitas dan independensi lembaga tersebut menjadi terganggu. Di sisi lain, ia meragukan proses seleksi berjalan obyektif karena melibatkan rekan-rekan mereka di DPR.
"Takut tidak profesional, tidak berintegritas, bukan bekerja untuk kepentingan negara tapi dikhawatirkan bekerja hanya untuk kepentingan kelompok politik tertentu," ujarnya.
Baca juga: Pengamat: Waspadai Calon Anggota BPK Sarat Kepentingan
Sebanyak 62 kandidat mendaftar sebagai anggota BPK. Setidaknya ada 9 nama politikus yang turut mendaftar, seperti Nurhayati Ali Assegaf (Demokrat), Tjatur Sapto Edhy (PAN), Pius Lustrianang (Gerindra), Daniel Lumban Tobing (PDIP), Akhmad Muqowam (PPP), Ahmadi Noor Supit (Golkar), Ruslan Abdul Gani (Golkar), Willgo Zainar (Gerindra), dan Haerul Saleh (Gerindra).
Namun demikian, Adi menyatakan bukan berarti politikus tidak boleh mendaftar sepanjang mekanisme seleksi dievaluasi agar bisa menyaring kandidat-kandidat berkualitas. Ia menambahkan, politisi yang ingin bergabung sebagai anggota BPK harus diberi syarat-syarat tertentu agar dapat bekerja secara profesional. Misalnya, bisa mendaftar jika sudah mundur sebagai anggota partai politik minimal selama lima tahun.
"Boleh lah warna partainya ada, tapi memang ketentuannya minimal lima tahun, kan yang lain juga begitu. Misalnya, anggota KPU, anggota Bawaslu, mereka nggak cuma profesional, banyak juga anggota-anggota partai tapi mereka sudah lama berhenti dari partainya," tegasnya.
Sementara, pengamat politik Center for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes mendorong DPR menggelar proses seleksi secara transparan dengan melibatkan publik dan lembaga eksternal seperti Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
"DPR harus membuka ruang bagi publik untuk bisa terlibat dalam proses pemilihan, memberikan masukan kepada nama-nama yang ikut pada fit and proper test. DPR juga harus melibatkan lembaga eksternal misalnya KPK atau PPATK untuk melihat track record atau integritas calon tersebut," tandasnya. (OL-8)
Pemerintah Kota Denpasar wajib menindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh BPK RI setelah Laporan Hasil Pemeriksaan ini diterima.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) diminta melakukan audit investigasi terkait pengadaan private jet, penyewaan apartemen, serta mobil dinas yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
PT Timah memastikan membuka diri terhadap proses audit dan evaluasi dari lembaga berwenang, termasuk yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Bupati Bekasi menyampaikan bahwa keberhasilan meraih opini WTP merupakan hasil kerja keras seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur kembali meraih opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI untuk Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2024.
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) baru akan menelusuri kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah yang dilakukan Pertamina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved