Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, walaupun ada tekanan perekonomian global pada 2018, perekonomian Indonesia justru tumbuh positif. Pertumbuhan ekonomi 2018 ialah capaian tertinggi yang pernah diraih Indonesia dalam 4 tahun terakhir.
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh 5,17%, lebih tinggi jika dibandingkan dengan capaian di 2017 yang sebesar 5,07%. Pertumbuhan ekonomi pada 2018 merupakan pertumbuhan tertinggi selama 4 tahun terakhir," kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna DPR dengan agenda penyampaian RUU Pertanggungjawaban atas Pelaksanaan APBN (PPAPBN) Tahun Anggaran 2018 di gedung parlemen, Jakarta, kemarin.
Sri Mulyani menuturkan, dampak perekonomian global dapat diatasi dengan koordinasi yang baik antara Kemenkeu, Bank Indonesia, dan Otoritas Jasa Keuangan untuk senantiasa menjaga stabilitas perekonomian Indonesia.
Dengan pertumbuhan ekonomi yang positif, Menkeu mengatakan angka produk domestik bruto (PDB) 2018 juga turut meningkat. "Angka PDB tahun 2018 mencapai Rp14.837,4 triliun, meningkat jika dibandingkan dengan di 2017 yang sebesar Rp13.587,2 triliun."
Di samping itu, imbuh Sri Mulyani, kondisi ekonomi makro berada dalam kategori kondusif. Hal itu terlihat dari tingkat inflasi 3,13% atau di bawah target inflasi yang telah ditetapkan di dalam APBN 2018 sebesar 3,50%.
"Rendahnya tingkat inflasi tersebut turut dipengaruhi kebijakan pemerintah dalam menjaga harga energi dalam negeri, terutama harga bahan bakar dan tarif listrik yang berdampak pada terjaganya daya beli masyarakat," tukas Sri.
Ekonom Universitas Indonesia, Ari Kuncoro, menyatakan konsumsi dalam negeri menjadi kekuatan Indonesia dalam menghadapi tekanan perekonomian global.
"Perekonomian global terguncang, ekspor melambat, tapi potensi pertumbuhan dalam negeri masih ada. Itu yang menjadi kekuatan kita," kata Ari ketika dihubungi, kemarin.
Menurut Ari, perekonomian Indonesia bisa tumbuh lebih tinggi lagi apabila iklim industri Indonesia diperbaiki. "Industri kita harus diperkuat sehingga tidak melulu harus impor bahan baku. Dengan begitu, kalau global melemah, kita tidak terlalu terpengaruh."
Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi di Tanah Air akan tetap stabil hingga akhir 2019. "Hanya saja, ini masih perlu ditingkatkan lagi supaya bisa mengungkit juga kegiatan ekonomi-ekonomi kita yang lain," kata Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia, Yanti Setiawan. (Ata/DW/X-10)
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati bakal memastikan ketersediaan anggaran untuk dua lembaga yang baru dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto.
Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Ali Ghufron Mukti, melemparkan isu terkait naiknya iuran kepesertaan BPJS Kesehatan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani.
PERNYATAAN Menteri Keuangan Sri Mulyani terkait dengan rendahnya gaji dosen dan guru di Indonesia menuai kritik tajam berbagai kalangan.
Teknologi deepfake menggunakan AI dan GAN memungkinkan manipulasi wajah dan suara secara realistis, menimbulkan risiko besar bagi reputasi dan informasi publik.
Kemenkeu menegaskan bahwa potongan video yang menarasikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut guru sebagai “beban negara” adalah hoaks.
Wakil Ketua DPR Adies Kadir mengatakan tunjangan anggota DPR yang mengalami penaikan sebagi bentuk kepedulian Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.
Airlangga Klaim Ekonomi Indonesia jadi Referensi Negara ASEAN
DI tengah ketidakpastian pasar keuangan global, penurunan tarif bea masuk dari Amerika Serikat (AS) memberi ruang napas baru bagi sejumlah negara.
Indonesia dinilai memiliki posisi yang relatif lebih baik dalam menghadapi gelombang tarif baru dari AS.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan BI rate harus segera disambut pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Per kuartal II 2025 yang lalu, konsumsi swasta dan pemerintah menyumbang 62,53% terhadap PDB, sementara investasi menyumbang 27,83%.
SENIOR Economist DBS Bank Radhika Rao turut buka suara atas pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II yang mencapai 5,12%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved