Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 11,29 poin atau 0,18% ke posisi 6.202,02 pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (18/6). Hingga menjelang penutupan perdagangan sesi 1, IHSG terus melanjutkan penguatannya ke level 6.223,72.
Analis dari Artha Sekuritas Dennies Christoper menilai IHSG diprediksi mengalami penurunan akibat aksi wait and see para investor terkait keputusan suku bunga The Fed.
"IHSG diprediksi melemah. Secara teknikal candlestick IHSG masih tertahan di sekitar area resistance moving average. Indikator stochastic membentuk deadcross di area over bought menunjukkan indikasi pelemahan," kata Dennies dalam riset hariannya, Selasa (18/6).
Baca juga: IHSG dan Rupiah Pekan Depan Diprediksi Stagnan Cenderung Melemah
Dennies menyatakan, para pelaku pasar memperkirakan The Fed masih akan menahan suku bunga acuan kali ini. Namun begitu, para pelaku pasar telah menyerukan perlunya penurunan suku bunga di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
IHSG diprediksi berada di level Resistance 6.287 - 6.238 dan support 6.141 - 6,165.(OL-5)
The Fed mempertahankan suku bunga dengan kisaran 4,25%-4,5%, meski ada tekanan dari Presiden AS Donald Trump.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 14 Agustus 2025, dibuka menguat 29,63 poin atau 0,38% ke posisi 7.922,54.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 13 Agustus 2025, dibuka menguat 54,39 poin atau 0,70% ke posisi 7.846,09.
Pengamat Celios, Nailul Huda, memprediksi BI akan mempertahankan BI Rate, seiring keputusan The Fed dan kondisi ekonomi yang tidak mendukung perubahan suku bunga.
Bank Sentral Amerika (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan untuk kelima kalinya tahun ini.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa 29 Juli 2025, dibuka menguat 11,02 poin atau 0,14% ke posisi 7.625,79.
Presiden Donald Trump mengatakan sangat kecil kemungkinan untuk memecat ketua The Fed Jerome Powell.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved